Beijing (ANTARA News) - Hu Jintao, pemimpin Partai Komunis China (CPC), menyampaikan ucapan selamat kepada Ma Ying-jeou, yang terpilih sebagai ketua Kuomintang (KMT) pada Minggu, demikian sumber Komite Sentral CPC.

"Hu dalam pesannya mengharapkan agar agar kedua partai politik dapat melanjutkan kerja sama menciptakan perdamaian hubungan lintas selat, memperdalam saling percaya politik, menjaga kerjasama serta memperbaiki negara China," demikian seperti dikutip Xinhua di Beijing, Senin.

Dalam membalas pesan Hu, Ma menyampaikan penghargaan terhadap ucapan selamat Hu Jintao, seraya mengatakan bahwa hubungan lintas selat telah berjalan sesuai penciptaan perdamaian dan saling makmur melalui upaya bersama melalui konsensus 1992.

Ma mengatakan kedua pihak agar menjaga kerja sama sesuai dengan prinsip menghadapi kenyataan, membangun saling percaya, dan menyelesaikan perselisihan serta menciptakan saling menguntungkan.

Kedua belah pihak juga baiknya menciptakan upaya konsolidasi perdamaian di selat Taiwan, menciptakan stabilitas regional serta mendorong pembangunan dan kemakmuran lintas selat.

Para anggota KMT yang berkuasa di Taiwan Ahad memilih pemimpin baru mereka dalam pemungutan suara yang diperkirakan akan kembali dimenangkan oleh Presiden Ma Ying-jeo yang bersahabat dengan China.

Pemilihan Ma akan memuluskan jalan bagi pertemuan pertama antara presiden-presiden Taiwan dan pesaing lama China, yang memandang pulau tersebut adalah bagian dari wilayahnya.

"Tujuan pencalonan saya pada pemilihan, seperti yang saya katakan sebelumnya, adalah tidak melakukan ekspansi kekuatan namun memenuhi tanggung jawab saya sepenuhnya," kata Ma kepada wartawan di luar kantor pusat pemilihan di Taipei.

Ma akan menggantikan Wu Po-hsiung, yang memasuki pensiun pada September depan, setelah memimpin KMT mencapai kemenangan besar pada pemilihan presiden tahun lalu.

Wu, sebagai ketua partai yang berkuasa di Taiwan, bertemu dengan Presiden China, Hu Jintao di China daratan tahun lalu, dalam kontak pejabat tertinggi sejak kedua pihak terpisah pada 1949 setelah pecah perang sipil.

Ma sebelumnya memimpin partai antara Juli 2005 sampai Februari 2007, ketika dia mundur setelah terindikasi dugaan penggunaan keuangan saat menjadi walikota Taipei.

Hubungan dengan China membaik dramatis sejak Ma yang bersahabat dengan pemerintah Beijing, dilantik pada tahun lalu, memimpin peluncuran hubungan penerbangan reguler langsung dan mempererat hubungan perdagangan kedua negara.
(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009