Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan pandemi COVID-19 dapat mendorong adanya reformasi di bidang pendidikan.

"Hikmah pandemi COVID-19 untuk dunia pendidikan diharapkan mendorong adanya reformasi pada dunia pendidikan," kata Moeldoko saat menjadi pembicara kunci dalam diskusi webinar dengan tema "Peran Pendidikan Keluarga dalam Mendampingi Siswa Belajar dari COVID-19", di Jakarta, Rabu.

Moeldoko mengatakan pandemi COVID-19 yang mengguncang dunia telah mengubah tatanan kehidupan di berbagai sektor.

Di Indonesia, katanya, berbagai upaya terus dilakukan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran COVID-19, salah satunya di dunia pendidikan, yakni upaya pemerintah memprogramkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di mana peserta didik belajar di rumah di bawah bimbingan guru dan orang tua.

Pembelajaran seperti ini, katanya, dilakukan dengan moda dalam jaringan untuk mengantisipasi kerumunan yang bisa memicu penyebaran COVID-19.

“Maka pembelajaran jarak jauh semakin penting dan harus diakselerasi. Peserta didik belajar di rumah guna memutus rantai penyebaran dan mempercepat penanganan COVID-19,” ujar Moeldoko.

Acara webinar tersebut diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 2020. Kegiatan ini dihadiri 600 orang terdiri atas kepala sekolah, guru, dosen, siswa, orang tua dan komite sekolah.

Moeldoko menjelaskan, berdasarkan Surat Edaran Mendikbud Nomor 4/2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Darurat COVID-19 bahwa pendidikan dapat dilakukan melalui pembelajaran jarak jauh.

“Fokus PJJ ini bukan pada pencapaian akademik, namun pada pembelajaran literasi, numerasi, dan pendidikan karakter,” ujar mantan Panglima TNI itu.

Selain mendorong reformasi pada dunia pendidikan, hikmah lain dari pandemi COVID-19 adalah transformasi pendidikan tinggi sebagai motor penggerak penyiapan guru dan tenaga kependidikan yang unggul.

Menurut Moeldoko, kedisiplinan pada semua aspek pendidikan adalah kunci keberhasilan pada proses pembelajaran di masa pandemi COVID-19.

Keberhasilan pendidikan, katanya, berasal dari kolaborasi dan interaksi tiga elemen, yaitu guru, siswa dan orang tua.

"Belajar dari rumah menjadi aktivitas belajar yang difasilitasi beragam profesi. Hal ini menjadi wadah interaksi antara orang tua, guru dengan para stakeholder lain untuk mewujudkan cita-cita anak. Pendidikan disesuaikan dengan minat, bakat, dan kemampuan intelegensi anak," ujar dia.

Moeldoko juga menyampaikan peran orang tua sebagai panutan sangat mempengaruhi dalam pembentukan karakter atau etika moral, membangun pola pikir, mempunyai pengetahuan, membangun kekuatan spiritual keagamaan, memiliki keterampilan sosial, dan menciptakan prestasi di sekolah atau masyarakat.

“Pembelajaran tidak sebatas pada akademis, tapi juga pendidikan karakter melalui keluarga,” katanya.

Dia menyampaikan Indonesia harus menerapkan pilar dasar pendidikan bangsa, sesuai prinsip tri pusat Ki Hajar Dewantara.

Pendidikan di keluarga, yaitu membentuk karakter, sifat dan pemikiran siswa, sedangkan pendidikan di sekolah adalah mendidik memberi pengetahuan, ilmu dan bekal kecerdasan siswa.

Kemudian, pendidikan di masyarakat yaitu mendidik kecerdasan jiwa, budi pekerti, norma sosial dan perilaku siswa dalam bermasyarakat.

“Melalui pendidikan terlahir hal-hal kreatif, konstruktif dan inovatif dalam menapaki setiap perkembangan zaman. Keluarga, sekolah, masyarakat adalah ekosistem pendidikan yang harus bersinergi,” ujar Moeldoko.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020