Semarang (ANTARA News) - Maruto Jati Sulistyo (29) yang diduga anggota jaringan teroris Noordin M Top ternyata pernag berkuliah di Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Sultan Agung (Unisula) Semarang.

"Dia masuk ke Fakultas Kedokteran Unisula pada tahun 1999 dan hanya sampai semester enam dia aktif kuliah setelah tahun 2004 dia tidak aktif lagi tanpa alasan yang jelas," kata Wakil Dekan I Unisula, dr. Iwang Yusuf M.Si di Semarang, Selasa.

Dia mengatakan, pemuda kelahiran Klaten 20 April 1980 dan lulusan SMAN 3 Semarang ini dikenal sebagai sosok pendiam, tidak aktif mengikuti kegiatan kampus, dan jarang bergaul.

"Maruto lebih sering berada di asrama mahasiswa yang bertempat di belakang kampus," ujarnya.

Menurut salah seorang temannya, Maruto jarang berbicara sewaktu kuliah dan beberapa kegiatan kemahasiswaan juga jarang diikuti olehnya.

Saat kuliah, lanjut Iwang Yusuf, Maruto sering berjualan buku-buku tentang agama Islam dan mengikuti kegiatan Badan Amalan Islam (BAI).

"Tapi dia tidak menjadi anggota BAI, hanya mengikuti kegiatan tersebut" katanya.

Di Semarang, Maruto tinggal di Perum Kinijaya RT 6 RW 8, Kedungmundu, sedangkan orangtuanya adalah Ir. Sujono, bertempat tinggal di Desa Pakisan RT 19 RW 9 Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Ayah Maruto adalah mantan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Semarang dan kini menjabat anggota Badan Perwakilan Desa (BPD) Pakisan.

Maruto diketahui telah menikah dengan anak seorang pedagang pakaian, bernama Tri Utami yang berprofesi sebagai dokter dan beralamat di Jalan Pramuka, Gedangan, Kendal.

Hingga saat ini keberadaan Maruto masih misteri dan terus dicari polisi karena diduga terlibat dalam jaringan teroris di Indonesia. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009