Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso mengatakan, keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) dapat mendukung terwujudnya masyarakat Indonesia yang sejahtera sehingga mendukung terciptanya sebuah  negara yang kuat.

"Tugas pokok TNI adalah menjaga kedaulatan dan keselamatan negara. Tetapi negara akan semakin kuat jika didukung rakyat yang sejahtera dan sehat. Dan itu hanya bisa tercapai jika program KB bisa dijalankan," katanya pada acara Bakti Sosial Peningkatan Program KB antara TNI dan Pemda Kabupaten Banten, Selasa.

Panglima TNI menegaskan, negara yang kuat akan mampu melindungi masyarakatnya untuk membangun, bekerja mencapai kesejahteraan sehingga dapat membiayai negara.

"Demikian sebaliknya dan salah satu pintu masuk negara kuat dan rakyat sejahtera adalah keberhasilan dari program KB," tutur Djoko.

Menurut Panglima TNI, tujuan keberhasilan Program KB adalah terwujudnya keluarga kecil, sejahtera, sehat dan kuat hingga melahirkan generasi muda yang cerdas, kuat, sehat dan unggul. Dengan generasi muda yang unggul bangsa Indonesia akan mampu berkompetisi pada era globalisasi ini.

Sementara itu, Kepala BKKBN Sugiri Syarief dampak krisis ekonomi global hingga kini masih dirasakan oleh masyarakat Indonesia. "Hal tersebut juga tidak bisa dilepaskan dari masalah kependudukan, masyarakat dan keluarga dalam rangka ketahanan negara," ujarnya.

"Oleh karena itu program KB harus kita garap dengan serius agar tidak terjadi ledakan penduduk di masa yang akan datang. Hal tersebut menjadi tanggungjawab kita semua. Pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota harus menyediakan seluas luasnya fasilitas-fasilitas pelayanan untuk KB, kegiatan pendidikan, perumahan lapangan kerja dan sebagainya, demikian Kepala BKKBN.

Kegiatan bakti sosial tersebut merupakan rangkaian program pemecahan rekor Muri untuk mendapatkan 1.000 akseptor IUD yang dipadukan dengan kegiatan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas), Hari kependudukan Dunia dan tahun ke 15 Konverensi Internasional Kependudukan dan Pembangunan.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009