Garut (ANTARA News) - Karnaval yang melibatkan 1.709 ekor domba laga di Garut, Jawa Barat, Sabtu mendatang (15/8), dilirik Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk dicatat dalam buku rekor lembaga itu.

Team MURI akan meliput langsung perhelatan itu dan akan menganugerahkan piagam penghargaan kepada pemrakarsa serta penyelenggara, ungkap Ketua Karnaval Domba Laga Garut, Dedeen Rochim, Selasa.

Sebelumnya Kepala Dinas Peternakan Jawa Barat, Ir Koesmayadie, menyatakan, spiesies domba Garut (Opis Aries) terbukti paling unggul di dunia khususnya pada daerah beriklim tropis, karena kapanpun bisa birahi dan melahirkan.

Bahkan setiap tahun bisa dua kali melahirkan 1 hingga 3 ekor anak, selain itu telah terindentifikasi sekurangnya memiliki 160 karakter, diantaranya berpostur tubuh nyaris menyerupai bison di Amerika Serikat, bertanduk kokoh, dengan daun telinga kecil dan sorot mata tajam, katanya.

Karena itu, pihaknya tengah terus berupaya memproses hak paten atas spisies domba tersebut.

Menurutnya, domba asli Garut itu selama ini cukup berhasil dikembangkan melaui teknologi pengidentikan birahi dan kawin alami.

Berulangkali pemerintah Malaysia meminta bibit domba Garut diekspor ke negara itu dengan harga Rp 2 juta per ekor, namun masih belum terpenuhi karena khawatir nantinya justru diakui dan dipatenkan sebagai domba Malaysia.

Sementara itu mantan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Garut, Komar M, mengemukakan, domba Garut dewasa yang telah berulangkali memenangkan kontes kebugaran domba harganya bisa mencapai Rp 20 juta hingga Rp 30 juta per ekor.

Tingginya hampir bisa mencapai 100 cm dengan berat badan diatas 50 kg, lekukan tanduk indah menawan sehingga pantas atau layak jika domba Garut dinilai paling unggul di dunia, kata Komar yang sekarang menjabat Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009