Tembilahan (ANTARA News) - Jenazah bayi berkepala dua yang meninggal dunia dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru, dimakamkan Selasa malam di pemakaman umum Parit 10 Kampung Baru, Kelurahan Teluk Pinang, Kecamatan Gaung Anak Serka, Indragiri Hilir, Riau.

"Malam ini juga anak kami dimakamkan," ujar Badrun (33), ayah bayi itu kepada ANTARA di Tembilahan, Selasa malam.

Anak pertama Badrun itu meninggal pada Selasa dinihari pukul 01.33 WIB di RSUD Arifin Achmad karena mengalami kegagalan fungsi organ vital seperti jantung dan paru-paru.

Bayi malang berkepala dua itu lahir Kamis (23/7) malam lalu dan sejak Jumat (24/7) malam dirawat di RSUD Arifin Achmad.

Setibanya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Puri Husada Tembilahan sekitar pukul 15.00 WIB jenazah disemayamkan diruang perawatan anak.

Badrun yang mengiringi jenazah bayinya sejak dari Pekanbaru, langsung mengendong anaknya begitu keluar dari mobil ambulance dan langsung menuju ruang perawatan anak di rumah sakit yang dikelola pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir.

Saat membawa jenazah anaknya subuh tadi dari Pekanbaru, ambulance yang membawanya dari RSUD Arifin Ahmad rusak di tengah jalan di Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, dan perjalanannya ke Tembilahan dilanjutkan setelah ambulance dari RSUD Puri Husada menjemput mereka di Ukui.

Saat jenazah dibawa masuk oleh Badrun, sang ibu bayi, Nurhayati (23), sudah ada dalam ruangan. Ia tampak sedih atas kepergian sang buah hati yang sudah dinantinya sejak 9 tahun lalu itu.

"Saya tentu saja sangat sedih atas kepergian anak saya ini, makanya saya tidak sanggup melihat jenazahnya. Namun saya telah rela atas kepergiannya ini," lirih terdengar suara Nurhayati.

Menurut Badrun, jenazah anaknya itu akan dimakamkan disamping makam datuknya.

"Ya, keluarga minta kalau dapat jenazah dimakamkan malam ini juga disamping makam datuknya di Parit 10 Kampung Baru, Kelurahan Teluk Pinang, Kecamatan Gaung Anaka Serka," ujar Badrun.

Alasan Badrun memilih memakamnya bayinya di Teluk Pinang karena banyak keluarga isterinya yang berdiam di daerah itu.

"Keluarga isteri saya ingin jenazah bayi saya ini dimakamkan di situ. Dan mengharapkan walaupun jenazah sampai malam di Teluk Pinang harus dikuburkan malam ini juga," imbuhnya.

Badrun dan istrinya selama ini bermukim di Desa Belantara Raya, Kecamatan Gaung, Indragiri Hilir.

Sebelum rombongan keluarga Badrun berangkat ke Teluk Pinang sekitar pukul 16.45 WIB, RSUD Puri Husada sempat menyerahkan bantuan bagi keluarga Badrun.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009