Tokyo (ANTARA news) - Komunitas internasional semakin banyak yang meyakini iklim perekonomian Indonesia pascapeledakan bom di Jakarta, 17 Juli lalu tetap membaik, seperti yang disampaikan kelompok pebisnis paling berpengaruh di Jepang, Nippon Keidanren.

Hal itu disampaikan juru bicara Nippon Keidanren (Japan Business Federation) Eiichi Yagi kepada Antara di Tokyo, Selasa, berkaitan dengan sikap resmi pengusaha Jepang atas peristiwa pengeboman yang terjadi di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton, Jakarta.

Pebisnis Jepang juga mengharapkan pemerintah Indonesia bisa terus meningkatkan iklim usaha dan investasi agar bisa terus mendatangkan investasi langsung Negeri Sakura itu ke Indonesia.

Walau mengaku begitu kaget dengan peristiwa bom Jakarta pada awalnya, namun kelompok bisnis Jepang akhirnya memutuskan tidak terpengaruh dan terus meyakini prospek ekonomi Indonesia yang tetap cerah.

Pertimbangan tersebut semakin diyakini setelah melihat sikap yang diambil pemerintah Indonesia di bawah pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang telah mengambil langkah-langkah tegas dalam menyikapi aksi teror tersebut.

"Berita mengenai hal itu tentu saja mengejutkan kami, tetapi kami meyakini pengusaha Jepang tetap melanjutkan usahanya dan akan terus mengembangkan bisnis di Indonesia," kata Yagi.

Ia juga menyampaikan permintaan maafnya kalau respon Jepang terbilang lamban, namun hal itu kiranya bisa dipahami.

"Kami juga menyampaikan bela sungkawa yang mendalam bagi keluarga korban yang meninggal serta rasa simpati kami pada korban yang terluka akibat serangan tersebut," kata Yagi yang bertanggungjawab pada Biro Kerjasama Internasional itu.

Namun demikian, Nippon Keidanren juga menyampaikan harapannya agar pemerintah Indonesia terus meningkatkan iklim investasi dan bisnis sehingga dapat terus mendorong investasi langsung dari Jepang ke Indonesia.

"Sejak faktor keamanan menjadi salah satu prioritas bagi kebanyakan perusahaan-perusahaan Jepang untuk mmilih negara tujuan investasi, kami sangat mengharapkan pemerintah Indonesia betul-betul mengupayakan hal itu," katanya.

Sebelumya kalangan pengusaha asing yang tergabung dalam Kamar Dagang Asing (Foreign Chambers) di Indonesia meyakini peristiwa bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, hanya sedikit berdampak negatif pada perkembangan ekonomi Indonesia.

Hal itu dikemukakan James Castle, Perwakilan Foreign Chambers di Indonesia usai mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum Kadin (Kamar dagang dan Industri) Indonesia MS Hidayat sepekan lalu.

Kalangan perhotelan asing juga menyampaikan hal yang sama, seperti yang dikemukakan Grup Accor, jaringan perhotelan Eropa yang menjadi operator puluhan hotel berbintang di Indonesia. Mereka bahkan memastikan tetap melanjutkan pembangunan 15 hotel berbintang lainnya di berbagai wilayah Indonesia.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009