Tehean (ANTARA News/AFP) - Pihak berwenang Iran hari Selasa membebaskan 140 pengunjuk rasa yang ditahan di sebuah penjara Teheran yang terkenal sebagai akibat dari pemilihan presiden yang diperselisihkan bulan lalu, seorang anggota parlemen mengatakan.

Pembebasan itu tiba setelah para anggota panel yang dibentuk untuk mengawasi situasi para tahanan tersebut mengunjungi penjara Evin, anggota parlemen Kazem Jalali yang adalah salah seorang anggota panel itu mengatakan dalam satu pernyataan pada kantor berita ISNA.

"Kami sudah mengadakan pertemuan intensif dengan pihak penuntut Teheran (Saeed Mortazavi) dan 140 tahanan dari beberapa peristiwa belum lama ini telah dibebaskan," kata Jalali.

Sekitar 200 orang masih ditahan, termasuk 50 "politisi, anggota kelompok anti-revolusi dan orang asing," ia mengatakan.

"Berdasarkan pada apa yang penuntut Teheran katakan pada kami, pihak penuntut menganggap bahwa beberapa dari mereka telah mendalangi kerusuhan," katanya, dan menambahkan bahwa 150 tahanan sisanya terlibat secara langsung dalam kekerasan

"Mereka adalah orang-orang, yang menurut pihak penuntut Iran, memiliki senjata dan telah merusak properti publik. Kami mengharapkan dakwaan mereka akan dikeluarkan segera sehingga mereka dapat diadili."

Farhad Tajari, wakil kepala komisi judisial parlemen, mengatakan bahwa salah seorang reformis yang ditahan di Evin, Saeed Hajjarian, "akan dibebaskan segera".

Isteri Hajjarian seperti dikutip surak kabar reformis Sarmayeh, mengatakan bahwa hidupnya dalam bahaya.

"Ia tampak pucat ... sangat lemah dan tertekan sekali ... Ia mandapati bau busuk mayat dan mengatakan ia telah dibiaran di bawah matahari sebagai taktik penekanan," Dr Vajiheh Marsoosi seperti dikutip mengatakan setelah pertemuan dengan suaminya.

Hajjarian, seorang pembaru penting, adalah penasehat mantan presiden Mohammad Khatami.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009