PBB (ANTARA News/Reuters) - Dewan Keamanan PBB Kamis dengan suara bulat memperpanjang mandat bagi misi pasukan penjaga perdamaian bersama PBB-Uni Afrika yang pengerahannya lamban di wilayah Darfur yang dilanda konflik di Sudan.

Mandat pasukan itu diperpanjang hingga akhir Juli 2010.

"Masih ada kerpihatinan serius... sekitar situasi keamanan di wilayah itu dan kemajuan yang agak lambat di bidang politik," Dubes Inggris untuk PBB John Sawers mengatakan pada wartawan setelah dewan yang memiliki 15 anggota itu mensahan resolusi mengenai pasukan penjaga perdamaian tersebut, yang dikenal sebagai UNAMID.

Sawers mengatakan ada beberapa perkembangan yang membesarkan hati di Dafur. Ia menyambut baik kerjasama yang meningkat antara sekretariat PBB dan Khartoum dalam pengerahan UNAMID, yang sekarang ini sedikit di atas dua pertiga dari kekuatan 26.000 tentara dan polisi yang direncanakan.

UNAMID secara berangsur-angsur telah dikerahkan selama 18 bulan terakhir, terhalang oleh kekurangan tentara dan peralatan, keadaan keras di Darfur dan rintangan birokratis di Khartoum.

Sekjen PBB Ban Ki-mon mengatakan dalam satu laporan yang dikeluarkan awal bulan ini bahwa UNAMID akan mencapai lebih dari 90 persen dari personil penuhnya pada akhir 2009.

Laporan Ban itu tampaknya untuk menjawab prediksi bahwa dikeluarkannya surat perintah panangkapan Maret oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas Presiden Sudan Omar Hassan al-Bashir karena kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Darfur dapat membuat kehidupan lebih buruk bagi penjaga perdamaian tersebut.

Uni Afrika, Liga Arab dan organisasi lain telah minta pada Dewan Keamanan untuk menggunakan pengaruhnya untuk menangguhkan surat perintah penangkapan terhadap Bashir guna menghindari gangguan atas proses damai yang rapuh di Darfur. Dewan itu memiliki semacam wewenang menurut Pasal 16 perjanjian yang membentuk ICC yang bermarkas di Den Haag

"Tidak ada konsensus di dewan mengenai Pasal 16," Sawers mengatakan pada wartawan, dan mnambahkan bahwa Uni Afika masih harus mengusulkan secara resmi penundaan Pasa 16.

AS, Inggris engan untuk campurtangan dalam kasus melawan Bashir, semnatara China dan Rusia telah menyatakan dukungan pada sikap AU.

Konflik di Darfur sudah ada sejak 2003, ketika pemberontak yang sebagian besar bukan Arab mengangkat senjata melawan Khartoum, menuduhnya mengabaikan wilayah tersebut. Pemerintah telah memobilisasi tentara dan milisi yang sebagian besar Arab untuk menghancurkan pemberontakan tersebut.

Kira-kira jumlah orang yang tewas di Darfur berkisar dari 10.000 orang menurut Khartoum, hingga sebanyak 300.000 orang menurut kepala kemanusiaan PBB John Holmes.

PBB mengatakan bahwa sekitar 4,7 juta orang di Darfur tergantung pada bantuan sementara kejahatan dan kekerasan seksual terus mengganggu wilayah itu.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009