Ratusan warga itu berasal dari Kelurahan Lubuk Semut Kecamatan TBK dan Kapling Kecamatan Tebing, mereka berunjuk rasa di kantor yang terletak di Jalan Pertambangan, Kapling selama hampir dua jam sejak pukul 19.30 WIB.
``Lampu di rumah kami baru semalam siang padam, tak taunya malam ini mati lagi. Situasi itu sangat tidak nyaman dan mengganggu aktifitas sehari-hari,`` kata Kuswandi, warga Lubuk Semut.
Menurut dia, pemadaman mendadak tersebut sudah tidak sesuai dengan jadwal bergiliran 3 : 1 (tiga hari hidup satu hari mati) yang diberlakukan PLN selama ini dan dia mendesak PLN segera menyalakan listrik di rumahnya karena malam itu bukan giliran lingkungannya mengalami pemadaman.
``Kami menilai PLN tidak serius untuk mengatasi krisis listrik yang sudah bertahun-tahun ini,`` ujarnya.
Hal yang sama juga dikatakan Jamil, warga Sei Ayam, Kapling, dia bertekad tetap berada di kantor PLN itu sampai listrik di rumahnya menyala.
``Kami minta pimpinan PLN keluar menjelaskan pemadaman ini. Atau kami tetap berada di sini sampai tuntutan kami ini dikabulkan,`` ucapnya disambut sorak sorai warga.
Aksi warga itu sempat diwarnai pelemparan batu namun tidak sempat merusak kantor PLN karena tidak sampai ke sasaran.
Puluhan polisi yang dipimpin langsung oleh Kapolres Karimun, AKBP Djoko Rudi berhasil mengawal ketat aksi warga itu dengan mengunci pintu pagar sehingga mereka hanya terkonsentrasi di pinggir jalan yang menimbulkan kemacetan hingga hampir dua jam itu.
Hingga aksi itu berakhir tidak satu pun pimpinan PLN berhasil ditemui warga. Mereka bubar saat memutuskan akan melanjutkan aksi ke Bukit Carok, Tebing lokasi mesin pembangkit beroperasi namun niat itu mereka urungkan karena lampu kembali menyala.
Sementara, pantauan lapangan, aliran listrik malam itu padam merata hampir di tiga kecamatan di Pulau Karimun Besar yang meliputi Kecamatan TBK, Tebing dan Meral.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009
