Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil meminta agar PT Pelabuhan Indonesia tidak hanya membangun kerajaan sendiri tetapi sudah harus mulai melakukan hubungan kerjasama dengan pemerintah daerah maupun pihak lain.

Pernyataan itu disampaikan menteri dalam acara penandatanganan nota kesepahaman pengembangan fasilitas pelabuhan dan alur pelayaran Sungai Batanghari Provinsi Jambi antara PT.Pelindo II dengan Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin di Jakarta, Jumat.

Sofyan mengatakan, kerjasama yang dilakukan oleh Pelindo II dengan Pemprov Jambi merupakan pola yang paling tepat untuk kepentingan masyarakat.

Kerjasama semacam ini, kata dia, adalah pola yang sangat tepat sehingga Pelindo akan terus didorong membangun kerjasama dengan pemerintah daerah.

"Pelindo jangan sampai hanya membangun kerajaan sendiri. Bagi saya saat ini Pelindo untung besar tidak penting karena yang terpenting adalah pelayanan kepada masyarakat," kata dia.

Selain itu, Sofyan juga mengajak kepada seluruh jajaran BUMN untuk terus bermimpi membangun sesuatu yang besar dengan konsep-konsep besar.

Selanjutnya, konsep tersebut diuji apakah sesuai untuk direalisasikan apa tidak.

"Saya minta BUMN bisa memiliki konsep besar masalah uang bisa dipikirkan kemudian dengan melalui leasing ataupun lainnya," kata dia.

Menurut Sofyan, selama ini yang terjadi adalah BUMN hanya pandai menjual potensi, tetapi tidak diikuti dengan konsep pembangunan proyeknya.

Sementara itu, Komisaris Utama Pelindo Lambock V Nahattands mengatakan saat ini kondisi pelabuhan Jambi sangat memprihatinkan karena hanya mampu dimanfaatkan selama 6 bulan akibat pendangkalan yang luar biasa.

Dengan demikian, kata dia, selama terjadi musim kemarau pelabuhan tidak bisa berfungsi, sehingga pengiriman kebutuhan bahan pokok dan bahan bakar minyak sering terhambat.

Kondisi tersebut mengakibatkan harga kebutuhan pokok dan BBM melonjak tajam, karena warga Jambi harus mendatangkan kebutuhan pokok dari provinsi lain dengan jalur darat.

"Dengan dibangunnya pelabuhan Batanghari diharapkan seluruh persoalan tersebut bisa segera diatasi," kata Lambock.

Penandatanganan nota kesepahaman tersebut juga dihadiri oleh Menteri Perhubungan, Jusman Syafii Djamal serta jajaran direksi Pelindo. (*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009