Jakarta,(ANTARA News) - Realisasi defisit hingga 23 Juli 2009 mencapai Rp2,29 triliun dibandingkan rencana defisit selama 2009 yang mencapai Rp139,5 triliun (2,5 persen dari PDB).

"Realisasi defisit hingga 23 Juli 2009 mencapai Rp2,292 triliun," kata Dirjen Perbendaharaan Depkeu, Herry Purnomo di Gedung Depkeu Jakarta, Jumat.

Herry menyebutkan, realisasi pendapatan negara dan hibah mencapai Rp412,1 triliun atau 48,56 persen dari target dalam APBN 2009 dengan stimulus fiskal.

Sementara realisasi belanja negara mencapai Rp414,46 triliun atau 41,95 persen dari target dalam APBN 2009 dengan stimulus fiskal sebesar Rp988,1 triliun.

Realisasi penerimaan negara antara lain terdiri dari penerimaan perpajakan Rp325,95 triliun atau 49,2 persen. Penerimaan pajak dalam negeri sebesar Rp315,57 triliun atau 49,14 persen.

"Realisasi penerimaan pajak perdagangan internasional Rp10,38 triliun atau 53,15 persen, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp80,98 triliun (46,26 persen), sementara penerimaan hibah mencapai Rp2 miliar.

Sementara itu belanja negara terdiri dari antara lain belanja pemerintah pusat Rp270,4 triliun (39,5 persen).

"Belanja pegawai sebesar Rp75,07 triliun(53,06 persen), sementara belanja barang Rp29 triliun (31,6 persen), belanja modal Rp23,2 triliun (32,24 persen)," katanya.

Realisasi belanja pembayaran bunga utang Rp56,8 triliun (51,36 persen), subsidi Rp28,68 triliun (42,8 persen). Belanja subsidi antara lain subsidi listrik Rp20,4 triliun (48 persen) dan BBM Rp8,27 triliun (33,7 persen).

Transfer ke daerah mencapai Rp144,05 triliun (47,53 persen), yang terdiri dari dana perimbangan Rp138,86 triliun (49,72 persen) dan dana otsus Rp51,29 triliun (21,8 persen).

Sementara itu realisasi pembiayaan mencapai R 48,85 triliun atau 30 persen, terdiri dari pembiayaan dalam negeri Rp69,1 triliun (63,2 persen), dan pembiayaan luar negeri minus Rp20,32 triliun.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009