Jayapura,(ANTARA News) - Tim SAR beranggotakan 30 orang sudah menaiki Helikopter Kamov untuk selanjutnya terbang dari Bandara Sentani, Jayapura menuju lokasi jatuhnya pesawat Merpati di wilayah Amisibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Dari Sentani, Selasa, ANTARA melaporkan, Tim SAR sudah berada dalam Helikopter Kamov nomor lambung PK-JTC KA-32A11BC dan bersiap-siap terbang ke Amisibil untuk melakukan evakuasi para penumpang pesawat Merpati itu.

Helikopter ini dikemudikan Kapten pilot Kim Kwang Su dan Co-pilot Jung Yeon Woo didampingi observer dari Lanud TNI AU Jayapura, Kapten (Pnb) Fiko.

Helikopter ini milik PT Air Pasific Utama,Jakarta salah satu perusahaan kargo yang juga melayani wilayah pedalaman Papua.

Belum diketahui nasib para penumpang dan awak pesawat yang jatuh itu.

Menurut pengakuan pilot pesawat Associated Mission Aviation (AMA), Erich Douglas yang menerbangkan pesawat berbadan kecil pagi tadi bahwa sekitar Pkl.06.25 WIT dia melihat dari kejauhan badan pesawat Merpati yang jatuh di wilayah Amisibil, Kabupaten Pegunungan Bintang.

"Saya melihat dengan mata telanjang dari kejauhan, badan pesawat Merpati masih utuh. Tetapi itu harus dilihat langsung dan dibuktikan oleh Tim SAR yang nanti turun ke lokasi jatuhnya pesawat tersebut," katanya.

Pesawat naas berpenumpang 12 orang dengan tiga orang awak itu, hilang kontak dalam penerbangannya dari Sentani ke Oksibil, Minggu (2/8).

Komandan Lanud Sentani Kol (P) Suwandi mengakui, Tim SAR yang menumpang Helikopter Kasmov sudah bersiap tinggal landas menuju lokasi jatuhnya pesawat Merpati itu.

Pesawat nomor penerbangan MZ 9760 D dengan pilot Qadrianova dan Co-pilot Pramudya itu, ditemukan di kawasan Amisibil yang berjarak sekitar 3 mil dari Oksibil (ibukota Peg.Bintang).

Sementara itu, Kepala Station Merpati Bandara Sentani Eko, yang dihubungi secara terpisah mengakui, pihaknya sudah memberitahukan penemuan pesawat naas itu kepada keluarga korban, terutama yang ada di Sentani, Kabupaten Jayapura.

"Kami sudah memberitahukan informasi tersebut kepada keluarga korban," kata Eko.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009