Yogyakarta (ANTARA News) - Pergelaran busana "Jogja Fashion Week" (JFW) 2009 yang berlangsung di Pagelaran Keraton Yogyakarta, 5-9 Agustus, menampilkan rancangan busana etnik dari berbagai daerah di Indonesia.

"Pergelaran pameran busana ini menampilkan berbagai model batik sebagai ikon budaya nasional, namun batik-batik itu dikemas ke dalam nuansa modern," kata Ketua panitia penyelenggara Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pembayun seusai pembukaan acara itu, di Yogyakarta, Selasa malam.

Ia mengatakan, produk batik etnik dari berbagai daerah di Indonesia diwujudkan dalam tema-tema rancangan busana oleh para perancang muda yang ada di Indonesia.

Menurutnya, tahun ini akan ada inovasi dari 55 perancang Indonesia yang memadukan budaya tradisional Indonesia dengan unsur budaya lain sehingga menciptakan multikultur dan melahirkan rancangan modern yang bernuansa global.

"Semoga dengan adanya pergelaran ini, produk lokal dapat bersaing dengan produk luar negeri karena memiliki kualitas baik dan pengemasan secara kreatif," katanya.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya mengatakan, tampilnya perancang busana muda akan membawa perubahan di dunia tata busana Indonesia.

"Perancang muda dapat menyumbangkan ide kreatifnya sehingga membawa perkembangn positif terhadap busana etnik yang ada di Indonesia," katanya.

Sultan mengharap perancang busana dapat memadukan budaya etnik dengan gaya rancangan moderen sehingga akan memperkenalkan dunia busana Indonesia ke kancah tata busana internasional.

Indonesia memiliki beragam budaya dan pakaian tradisional yang khas, menurut Sultan, dan perancang busana dapat menghargai dan melestarikan corak etnik busana daerah dengan terus mengembangkannya.

"Kami berharap dunia tata busana Indonesia semakin berkembang, sehingga akan mampu melestarikan busana etnik," katanya.

Sejumlah pejabat melakukan peragaan busana sebagai tanda awal pembukaan acaratersebut.

Mereka yang tampil di antaranya Walikota Yogyakarta Herry Zudianto, Kepala Bank Indonesia Yogyakarta Cahyo Utomo, istri Walikota Tegal Rosalina Ikmah, pemilik Toko Mirota Batik Hamzah HS, pemilik Restoran Ayam Bakar Suharti, serta sejumlah pejabat publik di lingkungan Pemerintahan DIY.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009