Jalalabad, Afghanistan (ANTARA News/AFP) - Sebuah bom pinggir jalan menghancurkan kendaraan sipil di Afghanistan timur dan menewaskan enam orang Rabu, kata pemerintah provinsi.

Ini adalah serangan terakhir dalam situasi negara itu menyelenggarakan pemilu 20 Agustus.

Bom menghantam kendaraan itu di provinsi Nangarbar, pada saat sejumlah orang melakukan perjalanan untuk menemui para pejabat pemerintah distrik, kata juru bicara pemerintah provinsi.

"Dua di antara yang tewas adalah para ketua suku dan empat lainnya adalah pekerja pada satu perusahaan konstruksi swasta di Afghanistan," kata Ahmad Zia Abdulzai kepada AFP.

Tidak segera ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, tetapi Afghanistan memang mengalami peningkatan kekerasan menjelang pemilihan presiden dan pemilihan dewan provinsi yang bersejarah pada 20 Agustus depan.

Taliban, yang memerintah negara itu dari 1996 sampai 2001 ditumbangkan dalam serangan yang dipimpin Amerika Serikat, sebagian besar menggunakan serangan bom pinggir jalan dan bom bunuh diri dalam pemberontakannya merebut kekuasaan.

Ada kekhawatiran kekerasan akan membayangi pemilu, mencegah penduduk Afghanistan memberikan suaranya dan merusak kredibilitas pemungutan suara yang dipandang sebagai ujian bagi upaya penegakan yang didukung internasional.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009