Jakarta (ANTARA News) - Yayasan Suluh Nuswantara Bakti (YSNB) yang diresmikan peluncurannya di Jakarta, Rabu, diharapkan menjadi mitra pemerintah dalam pelesatarian, pengembangan dan pemanfaatan tinggalan budaya bagi masyarakat luas, kata Dirjen Sejarah dan Kepurbakalaan Depbudpar, Hari Untoro.

Hari mengemukakan hal itu mewakili Menbudpar Jero Wacik, saat meresmikan peluncuran YSNB yang dihadiri Ketua Dewan Pembina YSNB Pontjo Sutowo, Ketua Umum YSNB Iman Sunario dan diisi acara sarasehan tentang "Air dan Kehidupan" dengan pembicara sejarawan Sonny Wisono, MA dan Nurhadi Rangkuti, MSi serta guru besar Arkeologi UI Prof Dr Mundardjito.

Dirjen menyambut baik terbentuknya YSNB yang diharapkan dapat membantu pemerintah dalam melestarikan dan mengembangkan tinggalan warisan budaya termasuk situs purbakala yang banyak ditemukan di Indonesia.

Dia memberikan contoh, situs Kerajaan Majapahit (abad ke-13 sampai 16) yang luasnya 9 x 11 km2 terletak di Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jatim, dan situs purbakala yang usianya 1,8 juta tahun terletak di Sangiran, Sragen, Jateng dan puluhan candi seperti Prambanan, Borobudur dan 274 benteng kuno tersebar se-Indonesia.

Depbudpar, katanya, telah berupaya melestarikan situs purbakala, sejak 1982 merencanakan pembuatan Pusat Informasi Majapahit (PIM) di Trowulan, Mojokerto, Jatim, serta membanguan kembali sejumlah candi yang rusak akibat gempa seperti Candi Prambanan di Yogayakarta dan budaya perajian emas dan kemaritiman yang rusak akibat tsunami di Aceh tahun 2004.

Sementara itu Pontjo Sutowo dalam sambutannya mengatakan, warisan budaya Indonesia memiliki peradaban yang tinggi yang merupakan aset yang sangat berharga untuk dilestarikan, dikembangkan dan dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat seluas-luasnya.

"Kebudayaan itu bukan hanya kesenian saja, tapi dalam konteks yang lebih luas yaitu cara pandang bangsa, yang hidup dalam nilai-nilai masyarakat dan mempengaruhi berbagai bidang kehidupan, baik dari sisi pendidikan, ekonomi, politik, teknologi dan sosial kemasyarakatan.

Pontjo menjelaskan, YSNB ingin beroartisipasi untuk mengajak berbagai elemen masyarakat agar terlibat dalam upaya pewarisan dan merawat nilai-nilai budaya sehingga kepribadian bangsa semakin kuat dan akan mendorong peran bangsa Indonesia di dunia internasional.

"Yayasan akan mendorong kesadaran publik di bidang kebudayaan, baik berupa seminar, workshop, penerbitan berkala tulisan tentang kebudayaan," katanya.

Iman Sunario, selaku Ketua Pengurus YSNB, menyampaikan visi, misi dan program kerja yang dirancang tahun 2009-2014, antara lain mewujudkan masyarakat yang memahami dan menghargai nilai-nilai budaya untuk memperkokoh jati diri bangsa.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009