Jayapura, (ANTARA News) - Tim evakuasi korban pesawat Twin Otter Merpati yang jatuh di kawasan Amisibil, Papua, telah membangun sebuah helipad untuk pendaratan helikopter guna kelancaran proses evakusai korban dan pesawat di sekitar lokasi jatuhnya pesawat.

"Di dekat lokasi sudah disiapkan helipad untuk pendaratan helikopter," kata Koordinator SAR Jayapura, yang juga Komandan Pangkalan Udara Jayapura Kolonel Penerbang Suwandi Miharja, di Sentani, Jayapura, Kamis.

Ia menjelaskan, pda Kamis pagi tepat pukul 06:00 WIT, Tim SAR, dengan berjalan kaki sudah tiba di lokasi jatuhnya pesawat di Gunung Amisibil, Pegunungan Bintang, Papua.

"Saat ini Tim sedang mengumpulkan dan mengidentifikasi jenazah para penumpang untuk kemudian dievakuasi ke tempat terdekat, yakni Okbipap," kata Suwandi.

Dari Okbibap, kata dia, nantinya para jenazah penumpang akan dibawa dengan pesawat jenis Pilatus milik AMA dan MAF ke Bandara Sentani, Jayapura.

"Untuk Proses evakuasi jenazah, diperkirakan menghabiskan waktu sekitar empat sampai lima jam. Sekitar pukul 15:00 WIT, kita harapkan jenazah sudah tiba di Bandara Sentani," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Twin Otter milik maskapai Merpati Nusantara Airlines, jatuh pada Minggu (2/8), saat dalam penerbangan dari bandara Sentani, Jayapura menuju Oksibil, kabupaten Pegunungan Bintang.

Setelah dilakukan pencarian oleh tim, pada Selasa (4/8), sekitar pukul 06:30 WIT, lokasi jatuhnya pesawat ditemukan pertama kali oleh pilot Erch Douglas yang menggunakan pesawat berbadan kecil milik misi Katolik, Associated Mission Aviation (AMA) di wilayah Amisibil, sekitar 3 mile arah Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009