Jakarta (ANTARA News) - Menristek Kusmayanto Kadiman mengatakan industri berbasis pertahanan dan keamanan, industri kreatif, dan industri berbasis sumber daya alam, berpeluang memenangi persaingan di pasar domestik maupun global baik saat ini maupun masa depan.

"Kalau kita bersaing dengan teknologi yang orang lain sudah duluan, maka kecil peluang kita untuk menang. Kita perlu upaya yang sangat besar. Tapi kalau berbasis kekuatan sendiri, maka daya saingnya menjadi luar biasa," ujarnya di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan industri berbasis pertahanan dan keamanan berpeluang menjadi industri berdaya saing tinggi dinaba di negara manapun, pemerintahnya akan mengupayakan penggunaan produk hasil negeri sendiri.

"Ada pasar yang tercipta di situ, maka industri bisa tumbuh, apalagi Presiden dan Wapres terus mengimbau penggunaan produk dalam negeri," ujar Kusmayanto.

Sedangkan untuk produk kreatif, ia menilai Indonesia berpeluang besar menjadi pemain dunia, seperti pada batik dan produk kreatif lainnya, termasuk musik dan film.

"Industri yang memiliki daya saing tinggi lainnya adalah industri yang mengambil keuntungan dari keberadaan Indonesia di kawasan tropis, dengan basis produk pertanian, kehutanan, dan perikanan," katanya.

Kusmayanto menilai pemerintah harus membuat kebijakan, penyediaan anggaran, dan insentif, agar industri yang berpeluang besar menjadi pemain global tersebut berkembang pesat di tanah air.

"Insentifnya bisa berupa fiskal dan non fiskal. Misalnya kita ingin mengembangkan industri fitofarmaka (obat berbasis herbal dari tumbuh-tumbuhan di Indonesia), maka siapapun yang mengembangkan itu dikasih insentif baik fiskal maupun non fiskal," katanya.

Insentif tersebut, lanjut dia, misalnya pembebasan impor peralatan yang dibutuhkan untuk pengembangan industri tersebut, biaya penelitian tidak dikenakan pajak, dan perijinan yang lebih mudah. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009