Ambon (ANTARA News) - Warga dari berbagai suku yang bermukim di Kota Ambon mengikuti pementasan karnaval budaya Daerah Maluku melewati sejumlah ruas jalan dan kawasan pemukiman di di kota Ambon, ibukota provinsi Maluku itu, Kamis.

Warga yang mengikuti karnaval diantaranya berasal dari suku Jawa, Bugis, papua, Bali Buton, betawi, Madura, Sunda, Toraja dan warga Tionghoa, di sampin suku-suku lokal yang ada di di Maluku seperti Kisar, Babar, Ambon, Kei, Tanimbar, Seram serta Ternate Maluku Utara.

Selain mengenakan berbagai jenis pakaian daerah masing-masing, mereka juga mempertontonkan tari-tarian dan permainan tradisional serta menyulap becak dan mobil menyerupai rumah adat daerah masing-masing.

Karnaval Budaya yang digelar Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional (Jarahnitra) Maluku dan Maluku Utara itu, dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-64, HUT Provinsi Maluku ke-64, 18 Agustus dan HUT Kota Ambon ke-434, 7 September mendatang.

"Event ini pun digelar untuk memeriahkan kegiatan pariwisata Sail Indonesia dan Sail Bunaken 2009 yang diikuti 134 kapal layar dan saat ini menyinggahi Kota Ambon sebagai salah destinasi pariwisata nasional maupun internasional," kata Kepala Balai Jarahnitra, Stevanus Tiwery.

Kendati berdampak memacetkan arus lalulintas pada ruas-ruas jalan yang dilalui, tetapi karnaval itu turut menyedot perhatian sebagai besar warga di Kota Ambon yang sedang melakukan aktivitasnya.

Puluhan wisatawan mancanegara yang sedang berada berbelanja di pusat-pusat pertokoan di kota abon pun turut larut dan gembira menyaksikan parade budaya itu dan turut mengabadikannya melalui handycam maupun, handphone dan kamera yang dibawa.

Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu saat membuka kegiatan tersebut, menegaskan, karnaval budaya merupakan wujud kebersamaan antarwarga dari berbagai suku bangsa yang telah mendiami kota Ambon sejak turun temurun.

"Inilah bentuk keragaman budaya, kultur, etnik maupun agama, namun semuanya dapat hidup membaur dengan rukun dalam kebersamaan yang dibingkai falsafah dan semangat hidup orang basudara," katanya.

Event budaya yang akan dijadikan kegiatan tahunan itu, menurut Ralahalu menunjukkan bahwa Kota Ambon dan Provinsi Maluku sangat kaya akan nilai-nilai seni budaya yang orisinil dan masih terus dipertahankan.

Ia berharap kondisi keamanan di Maluku yang semakiin kondusif dan aman dapat terus ditingkatkan serta dijaga seluruh lapisan masyarakat, sehingga menjamin berbagai program pembangunan yang sedang dan akan dilaksanakan.

"Kondisi keamanan yang terjamin pun akan memberikan peluang besar bagi kunjungan wisatawan mancanegara dalam jumlah besar di masa mendatang, termasuk menarik perhatian investor untuk menanamkan modalnya di daerah ini," kata Ralahalu.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009