Jakarta (ANTARA) - Mabes Polri belum dapat memastikan bahwa buronan atau terorisme Noordin M. Top tertangkap di Temanggung, Jawa Tengah, kata Wakil Kepala Divisi Humas Polri, Brigjen Pol. Sulistyo Ishak di Jakarta, Jumat malam.

Sulistyo mengungkapkan hal ini menanggapi penangkapan sejumlah orang oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, di Temanggung, Jateng hari ini.

Mabes Polri juga mengonfirmasikan bahwa Densus 88 Antiteror Polri hingga sekarang masih mengepung sebuah rumah di Desa Beji, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung yang diduga menjadi tempat persembunyian tersangka terorisme.

Bahkan, pengepungan itu sempat diwarnai baku tembak. Salah satu media di internet sudah melansir bahwa Noordin M. Top tertangkap, namun Sulistyo Ishak belum mau memberikan keterangan seputar apa yang terjadi di Temanggung, termasuk memastikan Noordin M. Top tertangkap.

"Kami sendiri terus menghubungi Densus 88, tetapi belum ada keterangan yang pasti," katanya.

Ia berjanji akan segera mengumumkan jika ada perkembangan terbaru soal penangkapan terorisme.

Pengepungan dilakukan sejak pukul 17:00 WIB itu setelah polisi sebelumnya menangkap tiga orang di lokasi berbeda yang diduga menjadi jaringan Noordin M. Top.

Beredar informasi, rumah yang dikepung aparat keamanan itu dihuni Noordin M. Top dan beberapa orang.

Sebelum mengepung rumah itu, Densus 88 menangkap seseorang di Pasar Tlogomulyo, Temanggung.

Dari orang yang belum diketahui identitasnya ini, petugas kemudian diminta menunjukkan rumah Hendra dan Aris, kakak beradik, di bengkel sepeda di perempatan Kedu. Kedua orang ini sempat melakukan perlawanan hingga keduanya terluka.

Petugas kemudian membawa Hendra (23) dan Aris (33) ke sebuah tempat. Namun, tidak lama setelah penangkapan dua orang ini, Densus 88 pada pukul 17:00 WIB mengepung sebuah rumah di Desa Beji.

Terjadi baku tembak antara petugas dengan sejumlah orang yang berada di dalam rumah itu. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009