Jakarta (ANTARA News) - Tersangka kasus terorisme yang ditembak mati di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu pagi, terlibat dua ledakan bom di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

Mereka terlibat bom Hotel JW Marriot dan Hotel Ritz-Carlton, 17 Juli 2009 serta, Kedubes Australia tahun 2004, kata Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri sebagaimana dikutip juru bicara Polri Brigjen Pol Sulistyo Ishak ketika dikonfirmasi ANTARA News.

"Mereka berdua itu masuk residivis karena terlibat ledakan di Kedubes Australia juga," katanya.

Identitas tersangka yang ditembak mati itu adalah Eko Joko Supriyanto dan Air Setiawan.

Polisi terpaksa menembak mati karena mereka hendak melempar polisi dengan bom.

Namun, polisi belum dapat memastikan apakah bom yang akan dilempar itu rakitan atau granat.

Tindakan tembak mati itu dilakukan sebab tindakan kedua orang itu telah membahayakan keselamatan polisi.

Kedua jenasah telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk otopsi.

"Mereka sedang mempersiapkan serangan dengan bom mobil tiga minggu lagi," katanya.

Selain menembak mati dua orang, polisi juga mengamankan barang bukti antara lain ratusan kilogram bahan peledak dan satu mobil.

Selain di Bekasi, Polri juga telah menangkap tersangka lain bernama Yayan di Koja, Jakarta Utara, Kamis (6/7) karena diduga terlibat bom Marriot dan Ritz-Carlton.

Di Jakarta, polisi juga menangkap dua tersangka lain yakni Ibrahim dan satu lagi masih belum diketahui identitasnya.

Di Temanggung, polisi telah menangkap dua orang.

Hingga kini, Polri telah menangkap lima orang yang diduga terkait dengan ledakan bom di kedua hotel itu. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009