Jakarta (ANTARA News) - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Wahyono menyatakan, rumah kontrakan Ahmad Fery yang terletak di Puri Nusapala, Blok D, RT 4 RW 12 Kelurahan Jati Makmur, Jatiasih Bekasi Jawa Barat telah diintai oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 sejak sekitar 10 hari lalu.

"Pengintaian oleh Densus 88, sejak 10 hari lalu," katanya kepada pers di Perumahan Puri Nusapala, Jatiasih, Bekasi.

Pantauan ANTARA di lokasi, posisi rumah itu berada di paling pinggir dan di depannya ada pagar setinggi 120 cm dan berseberangan dengan sungai.

Saat berita ini dilaporkan, petugas Puslabfor Polda Metro Jaya masih di lokasi, sementara beberapa meter di sekeliling rumah dibatasi garis polisi dan dijaga polisi berseragam.

Kapolda menjelaskan, pengintaian dilakukan menyusul informasi yang diperoleh petugas bahwa rumah itu diduga kuat sebagai markas teroris di Temanggung.

"Dugaan itu semakin kuat setelah ditangkapnya salah seorang penjaga rumah di Bekasi dan ditangkap di Tanjung Priok, Jakarta Utara, dua hari lalu yakni bernama Amir. Pengintaian makin intensif," katanya.

Berdasarkan keterangan itu, polisi melakukan pengintaian intensif sejak semalam hingga Sabtu dinihari sekitar pukul 01.00 WIB, kemudian masuk mobil minibus warna putih ke rumah itu dan turun dua orang yang kemudian disergap oleh polisi.

"Karena melawan dan berusaha melemparkan bom pipa ke arah petugas, keduanya lalu dilumpuhkan dan tewas tertembak," katanya.

Kapolda belum bersedia merinci identitas dua orang yang dilumpuhkan tersebuti, namun informasi yang berkembang menyebutkan kedua orang itu adalah Ari Setiawan dan Eko Gepeng.

Kapolda melanjutkan, berdasarkan pemeriksaan petugas, dari dalam mobil ditemukan beberapa bom pipa lainnya dan sejumlah peluru senapan laras panjang, sedangkan dari dalam rumah ditemukan sejumlah bahan peledak dan alat perakit yang beratnya sekitar 100 kg.

Selain itu, pada teras rumah tipe 36 itu terdapat mobil mitsubishi pickup warna merah dan didalamnya ternyata berisi bom mobil dan diduga polisi disiapkan untuk melakukan peledakan.

"Dari material yang ditemukan di dalam rumah, disimpulkan sama dengan bom yang meledak di Hotel Marriot," katanya.

Kapolda juga menyatakan, dua yang tertembak itu sudah dievakuasi ke RS POLRI Kramatjati.

Sebelumnya, pada subuh sekitar pukul Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri mendatangi TKP dan meninggalkan TKP sekitar pukul 06.00 WIB. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009