Baghdad (ANTARA News/AFP) - Sedikitnya delapan orang tewas dan 45 orang terluka dalam serangan bom di ibukota Baghdad dan di Irak tengah Selasa, beberapa pejabat mengatakan.

Dalam serangan terburuk itu, delapan orang tewas dan 30 orang terluka dalam pemboman di lingkungan Al-Amin di Baghdad timur, seorang pejabat kementerian dalam negeri mengatakan pada AFP, minta untuk tidak disebutkan namanya.

Dua bom mobil tersebut, satu dekat sebuah kafe dan lainnya di luar sebuah kompleks apartemen, meledak dalam lima menit satu sama lainnya di lingkungan campuran Syiah-Kristen itu, kata pejabat tersebut.

Sembilan orang juga terluka ketika sebuah bom mobil meledak di pasar di Shaab di pinggiran timurlaut Baghdad, pejabat itu mengatakan.

Di Baquba, di utara ibukota, satu anak laki-laki berusia enam tahun terluka ketika mobil yang ia gunakan untuk melakukan perjalanan dihantam oleh sebuah bom di tepi jalan, seorang pejabat keamanan setempat mengatakan.

Dua tentara juga terluka akibat ledakan sebuah bom di tepi jalan di kota Abara di luar Baquba, ibukota provinsi Diyala, yang masih merupakan salah satu wilayah paling berbahaya di negara itu.

Tiga polisi lalulintas terluka akibat ledakan bom di tepi jalan yang ditempatkan di jalan ke perbatasan Jordania di distrik Saqlawiya di luar bekas markasbesar gerilyawan Fallujah, di barat Baghdad, seorang pejabat polisi setempat mengatakan.

Serangan itu terjadi satu hari setelah 51 orang tewas dalam pemboman dekat kota Mosul yang bergolak di Irak utara dan di ibukota -- hari paling mematikan sejak tentara AS ditarik dari pusat-pusat kota di Irak pada akhir Juni.

Meskipun secara keseluruhan menurun kekerasan di Irak dalam beberapa bulan belakangan ini, serangan terhadap pasukan keamanan dan warga sipil tetap biasa di Baghdad, Mosul dan di kota kaya-minyak Kirkuk di Irak utara yang terbagi secara etnik.

Jumlah kematian akibat kekerasan menurun dengan sepertiga bulan lalu menjadi 275 orang dari 437 orang dalam bulan Juni, menyusul penarikan pasukan AS dari daerah perkotaan.

Jumlah itu pada Mei 155 orang, yang terendah dalam satu bulan sejak serangan pimpinan-AS 2003.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009