Goma (ANTARA News/AFP) - Menlu AS Hillary Clinton minta Selasa pada Republik Demokratik Kongo untuk menghukum tentara yang bertanggungjawab atas pemerkosaan ketika ia melawat ke bagian timur negara itu yang dicabik-perang.

Hillary telah bertemu dengan Presiden Joseph Kabila di sebuah tenda di luar rumah besar gubernur di Goma.

Iring-iringan mobilnya kemudian melewati dengan cepat salah satu dari hanya beberapa jalan yang rata di kota itu ketika ia melawat ke sebuah kamp bagi sebanyak hampir dua juta orang yang terlantar di wilayah tersebut.

Hillary mengatakan ia telah mendesak Kabila untuk menangkap para pejabat di belakang epidemi serangan seksual di wilayah itu ketika tentara memerangi ekstrimis Hutu, beberapa di antara mereka telah terlibat dalam genosida 1994 di negara tetangga Rwanda.

"Kami percaya akan dapat ada lagi yang dilakukan untuk melindungi warga sipil ketika anda berupaya untuk membunuh dan menangkap gerilyawan," Hillary mengatakan pada wartawan.

Ia mengatakan Kabila telah setuju untuk membolehkan pakar hukum dan teknik AS membuat rekomendasi "khusus" mengenai bagaimana memerangi kekerasan seksual.

Ia mengatakan AS siap untuk membantu "memprofesionalkan" militer Kongo. Beberapa pakar mengatakan tentara sering pergi tanpa dibayar selama beberapa bulan dan membalas dengan menjarah warga sipil.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009