Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, untuk menghindari krisis ekonomi di masa mendatang, maka standard keterbukaan informasi pelaku usaha harus makin meningkat.

"Dalam pertemuan G-20 beberapa waktu lalu muncul koreksi atas keterbukaan informasi dan disclosure yang mengalami kegagalan sehingga mengakibatkan krisis," kata Menkeu dalam acara penyampaian penghargaan laporan tahunan (Annual Report Awards/ARA) 2008 di Jakarta, Rabu malam.

Menurut dia, dengan adanya kegagalan dalam keterbukaan informasi para pelaku ekonomi global maka dunia harus kembali membangun keterbukaan informasi.

"Keterbukaan informasi oleh dunia usaha tidak datang sendiri tetapi harus dibangun," kata Menkeu.

Ia menyebutkan, krisis ekonomi di Indonesia pada 1997/1998 dipicu lemahnya keterbukaan informasi pelaku usaha. Saat itu informasi yang disajikan oleh pelaku usaha tidak sesuai dengan kondisi yang ada.

"Informasi yang sempurna akan menggambarkan value dan risiko yang riil sehingga transaksi yang muncul pun transaksi yang efisien," katanya.

Menurut dia, penyelenggaraan ARA 2008 merupakan salah satu langkah untuk meningkatkan kualitas keterbukaan informasi dalam laporan tahunan perusahaan.


Sejak 2002

ARA merupakan kegiatan rutin sejak 2002 atas kerjasama Bapepam-LK dengan Ditjen Pajak, Kementerian BUMN, BI, BEI, Komite Nasional Kebijakan Governance, dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Penyelenggaraan ARA 2008 pada 2009 merupakan yang ke delapan.

Peserta ARA 2008 sebanyak 163 peserta, 46 di antaranya merupakan peserta yang mengikuti ARA untuk pertama kali.

Secara rinci jumlah 163 terdiri atas 12 BUMN keuangan listed, 17 BUMN keuangan non-listed, 16 BUMN non-keuangan listed, 19 BUMN non-keuangan non-listed, 25 private keuangan non-listed, delapan private keuangan non-listed, 60 private non-keuangan listed, dan enam private non-keuangan non-listed.

Dewan juri yang dipimpin Mar`ie Muhammad menetapkan tujuh kategori pemenang dan satu juara umum. Satu kategori yaitu privat keuangan non-listed tidak terdapat pemenang karena dari peserta yang masuk kategori itu, belum satu pun mencapai batas minimal nilai yang harus diperoleh.

Dewan juri menetapkan juara umum ARA 2008 adalah Bank Permata. Sementara itu untuk kategori BUMN Keuangan listed pemenangnya adalah pemenang pertama PT Bank Mandiri, kedua Bank BNI, dan ketiga Perum Pegadaian.

Kategori privat non-keuangan non-listed adalah Petrokimia Gresik (I), Pupuk Kaltim (II), GMF Aero Asia (III). Kategori BUMN keuangan non-listed adalah Jamsostek (I), BPD Sumbar (II), BPD Jatim (III).

Kategori privat keuangan listed adalah Bank Permata (I), Bank CIMB Niaga (II), dan Adira Dinamika Multifinance. Kategori BUMN non-keuangan listed adalah Adhi Karya (I), Aneka Tambang (II), dan Telkom (III). Kategori BUMN non-keuangan non-listed adalah Garuda Indonesia (I), Pembangunan Perumahan (II), dan Angkasa Pura I (III).

Kategori private non-keuangan listed adalah Bakrieland Development (I), Medco Energy International (II), dan Indosat (III).(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009