Jakarta (ANTARA News) - Indonesia menjajaki kemungkinan implementasi single window dengan Korea Selatan (Korsel) untuk meningkatkan pertumbuhan perdagangan kedua negara.

"Dalam waktu dekat, kami akan mengimplementasikan Asean Single Window (ASW), mungkin Indonesia-Korea Single Window bisa diimplementasikan," kata Dirjen Bea dan Cukai, Anwar Suprijadi.

Anwar mengungkapkan hal itu dalam coffee morning antara Kedutaan Besar Korea, Korean Trade Community dan Ditjen Bea Cukai di Kantor Pusat Ditjen Bea Cukai Jakarta, Kamis.

Anwar menyebutkan, selama jangka waktu lebih dari lima tahun RI-Korea mencatat pertumbuhan perdagangan yang pesat.

"Hal itu tidak terlepas dari kontribusi pelaksanaan skema perdagangan bebas (FTA) ASEAN-Korsel yang mendorong negara itu menjadi salah satu mitra dagang yang penting bagi Indonesia," kata Anwar.

Menurut dia, hubungan kerjasama perdagangan yang saling menguntungkan itu akan memberikan pengaruh positif bagi pertumbuhan ekonomi serta lebih lanjut akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kedua negara.

Ia menyebutkan, sebagai fasilitator perdagangan, pihaknya terus berupaya meningkatkan pelayanan bagi seluruh pengguna jasa kepabeanan.

"Upaya itu meliputi penyederhanaan prosedur kepabeanan, memberikan pelayanan yang efisien, profesional yang memenuhi standar internasional. Ini untuk memacu produktivitas perdagangan dan meningkatkan iklim usaha di Indonesia," kata Anwar.

Sementara itu, Dubes Korea untuk Indonesia, Kim Ho Hyung, mengharapkan hubungan kerja sama ekonomi, khususnya perdagangan, terus meningkat.

"Kami berharap hubungan saling percaya akan terus terlaksana, sehingga saling menguntungkan kedua belah pihak," kata Kim.

Ia berharap komunikasi pemerintah Indonesia khususnya, Ditjen Bea dan Cukai, terus meningkat sehingga kesulitan yang dihadapi pengusaha Korsel dapat diatasi. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009