London (ANTARA News) - KBRI Oslo menfasilitasi 980 mahasiswa Norwegia yang akan belajar di Bali dalam program prauniversitas selama satu semester atau 14 minggu.

"Tingkat kepercayaan masyarakat Norwegia terhadap situasi keamanan di Indonesia pascabom Jakarta pada Juli lalu masih tetap tinggi, dan itu ditandai dengan adanya minat masyarakat terutama mahasiswa Norwegia untuk belajar di Bali," ujar Sekretaris Tiga KBRI Oslo, Febby Fahrani, kepada koresponden Antara London, Jumat.

Dikatakannya, KBRI Oslo menyelenggarakan acara `farewell gathering` di Ruang Serbaguna KBRI yang dihadiri perwakilan mahasiswa, pengajar/dosen dan jajaran operasional `Gateway College`.

Acara itu diawali dengan presentasi tentang Indonesia dan Bali, penyuguhan masakan khas Indonesia seperti sate ayam, bihun goreng, martabak medan, lumpia Semarang, kerupuk pisang, dan rempeyek.

Selain itu, mereka juga disuguhi tarian Bajidor Kahot Bali yang dibawakan anak-anak Indonesia, dan penampilan gamelan yang dimainkan Staf dan Anggota DWP KBRI Oslo.

Dalam presentasinya, Kuasa Usaha Ad-Interim KBRI Oslo, Mansyur Pangeran, menyatakan acara `gathering` ini adalah sebagai introduksi bagi mahasiswa dan dosen Norwegia ebelum mereka berangkat ke Indonesia/Bali.

Mansyur Pangeran menjelaskan tentang Indonesia, di antaranya kehidupan politik, demokrasi, ekonomi, sosial-budaya, letak geografis, penduduk, adat-istiadat, agama, dan hubungan bilateral RI Norwegia secara singkat.

Selama di Bali, mahasiswa akan mempelajari ilmu psikologi, filsafat, sosiologi budaya, antropologi, lingkungan, olahraga, dan bahasa.

Sementara dosen didatangkan dari beberapa universitas ternama di Norwegia, seperti Telemark University College, Sogn og Fjordane University College, dan `lesud University College, serta tenaga pengajar dari Universitas Udayana-Bali.

KBRI Oslo menerima 640 daftar mahasiswa yang diajukan keempat lembaga studi pengirim mahasiswa itu, guna proses aplikasi visa studi. Sementara itu, pengiriman periode Februari-Mei 2009 sebanyak 340 mahasiswa.

Selain bantuan fasilitasi visa kepada mahasiswa tersebut, KBRI Oslo juga melakukan pendekatan dan kerjasama dengan pimpinan dan dosen lembaga studi tersebut, guna mempromosikan Indonesia, agar lebih banyak lagi mahasiswa negara sahabat itu belajar di Indonesia khususnya Bali.

Jumlah penduduk terbesar ke-empat di dunia, beraneka suku dan agama, kekayaan warisan budaya serta keindahan alam, menjadikan Indonesia sebagai tempat yang tepat bagi mahasiwa Norwegia untuk belajar sambil berwisata.

Mahasiswa dan dosen Gateway College menyatakan kekagumannya atas tampilan budaya Indonesia yang sangat menarik, serta alunan musik gamelan yang dimainkan oleh Staf KBRI dan Dharma Wanita.

Gateway College merupakan salah satu lembaga pengirim mahasiswa terbesar ke Bali. Untuk periode September-Desember pihaknya telah menyampaikan 340 daftar mahasiswa yang akan belajar di Bali.

Para mahasiswa tersebut akan belajar di kampus Yayasan Ananda Pasti Ceria, Jimbaran, Bali, yang perkuliahannya akan dimulai pada awal September - Desember 2009.

Program studi di Bali itu merupakan program studi yang paling diminati dibandingkan dengan kota-kota lain seperti Los Angeles, Brasil, Cape Town, Paris, London, Meksiko City, Sydney, dan Havana.

Minat mahasiswa Norwegia untuk belajar di Bali semakin meningkat setiap tahun. Bahkan ratusan mahasiswa sudah mulai mendaftarkan diri mereka untuk mengikuti program studi di Bali untuk tahun 2010 melalui Gateway College.

Manajer Pemasaran Gateway College, Per Erik Aspen, menyatakan, 200 mahasiswa telah mendaftar di Gateway College untuk progaram 2010.

Dikatakannya saat ini Gateway College tengah mempertimbangkan untuk memperluas Gateway College di Bali sehingga dapat menampung lebih banyak mahasiswa lagi di masa mendatang.

Selain mahasiswa, jumlah lembaga pendidikan pengirim mahasiswa pun bertambah dari dua menjadi empat, yaitu Gateway College, Go-Study dan yang baru Kulturakademiet dan Active Education.

Menindaklanjuti permintaan Mansyur Pangeran kepada Gateway College, agar memberikan beasiswa kepada mahasiswa Indonesia untuk belajar di Norwegia, Direktur Gateway College Bali, Ivar Schou, menyatakan pihaknya memberikan beasiswa kepada dua mahasiswa Universitas Udayana Bali untuk belajar selama enam bulan di Telemark University - Norway. Mereka akan tiba di Oslo pada 14 Agustus mendatang.

Fasilitasi dan dukungan KBRI bagi program pendidikan prauniversitas Gateway College di Bali tersebut merupakan salah satu upaya KBRI dalam mendorong peningkatan kerjasama pendidikan Indonesia-Norwegia.

Dukungan dan fasilitasi bagi Gateway College dan ketiga lembaga studi lainnya tersebut diharapkan dapat membuahkan kedekatan hubungan sebagai perekat `people to people contact` antara kedua negara, yang nantinya akan mendorong keeratan kerjasama kedua negara di berbagai tataran dan bidang kerjasama.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009