New Delhi (ANTARA News/AFP) - India Sabtu memperingati hari kemerdekaannya dari pendudukan Inggris dan berikrar akan memberantas terorisme dari wilayahnya, sebagai balasan serangan kelompok garis keras tahun lalu atas Mumbai.

India memperkuat keamanannya guna mencegah serangan-serangan seperti yang terjadi di pusat keuangannya November lalu itu, yang menewaskan 166 orang, dilakukan oleh gerilyawan bersenjata, kata Perdana Menteri Manmohan Singh.

"Setelah serangan Mumbai pemerintah kami melakukan berbagai tindakan, dan badan intelijen kami serta organisasi-organisasi keamanan diperkuat," kata Singh dalam pidato dari Red Fort, di ibukota India.

"Kami akan terus memberantas terorisme dari bumi India," kata Singh.

Pidato peringatan Hari Kemerdekaan, yang mengakhiri kekuasaan Inggris pada 1947, membagi anak benua ke dalam India yang mayoritas Hindu dan Pakistan yang berpenduduk sebagian besar Muslim. Perpecahan ini menyebabkan ketegangan tanpa henti di wilayah tersebut.

Singh tidak menyebut Pakistan sebagai musuh India dengan nama, namun menegaskan kembali bahwa India ingin hidup dengan damai dan harmoni dengan tetangga-tetangganya.

India dan Pakistan yang memiliki senjata nuklir, memulai proses perundingan perdamaian pada 2004, dan dilanjutkan setelah serangan Mumbai.

India mengatakan, badan-badan resmi di Pakistan bersekongkol dengan para penyerang yang datang lewat laut, dan menargetkan serangan mereka pada dua hotel, stasiun kereta api dan satu pusat Yahudi.

Islamabad menolak tuduhan-tuduhan itu, namun menerima bahwa para penyerang itu adalah warga negara Pakistan.

Islamabad juga mengatakan, bahwa pihak berusaha untuk membawa para perancang serangan itu ke pengadilan.

Singh juga berjanji akan menumpas pemberontakan Maoist yang telah bercokol di negara itu sejak hampir setengah abad lalu. Ia mengatakan, mereka berperang menentang eksploitasi terhadap para petani tak punya tanah.

"Masyarakat yang berpikir bahwa mereka bisa memerintah dengan kuat, itu jelas merendahkan perkiraan kekuatan demokrasi di India," kata Singh.

New Delhi kini berada di bawah selimut keamanan yang ketat, dengan pasukan komando bersenjata berat, mengawal benteng pertahanan dari batu pasir di mana para menteri kabinet, diplomat dan tamu-tamu undangan mendengarkan pidato Singh.

Sementara itu polisi membentuk barikade perintang jalan.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009