Pekanbaru (ANTARA News) - Kepolisian Resor (Polres) Bengkalis, Riau, mengakui bahwa peluru "nyasar" yang ditembakkan anggotanya Sabtu malam (15/8) telah menewaskan Ilsa Flora Sintia, bocah berusia 10 tahun warga Duri, Kecamatan Mandau, Bengkalis.

"Iya, memang benar terjadi insiden peluru nyasar dari petugas kami yang mengenai seorang bocah di Mandau," kata Kapolres Bengkalis AKBP Marudut Hutabarat ketika dikonfirmasi ANTARA di Pekanbaru, Minggu.

Marudut menjelaskan, insiden tersebut terjadi saat Tim Opsnal Polres Bengkalis tengah menyergap seorang tersangka pencuri kendaraan bermotor di daerah Duri pada Sabtu lalu sekitar pukul 16.00 WIB. Polisi terpaksa melepaskan tembakan karena tersangka melakukan perlawanan.

Menurut informasi, polisi gagal menangkap tersangka pada penggerebekan itu. Malangnya, sebuah peluru nyasar justru mengenai kepala Ilsa Flora yang sedang duduk di beranda rumahnya yang tak jauh dari lokasi penggerebekan.

"Insiden ini murni kecelakaan. Namun, Polres Bengkalis tetap melakukan investigasi kejadian tersebut," ujarnya.

Ia mengatakan, peluru yang menewaskan bocah tersebut diduga berasal dari senjata seorang petugas dari Tim Opsnal berinisial Sa.

"Kami juga sudah mencoba menyelamatkan nyawa bocah yang tertembak dengan mambawanya ke rumah sakit. Selain itu, kami juga melakukan pendekatan kekeluargaan kepada pihak keluarga korban dan menjelaskan insiden ini murni karena kecelakaan," ujarnya.

Ilsa Flora Sintia dikabarkan sempat dibawa ke sebuah rumah sakit di Mandau, sebelum akhirnya dirujuk ke RS Awal Bros di Pekanbaru. Bocah itu dilaporkan meninggal sekitar pukul 21.00 WIB.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009