Cincinnati (ANTARA News/AFP) - Petenis Serbia Jelena Jankovic di luar dugaan menang mudah 6-4, 6-2 atas petenis nomor satu dunia Dinara Safira asal Rusia untuk merebut gelar juara turnamen WTA Cincinnati Terbuka, Minggu (Senin WIB).

Kemenangan di turnamen berhadiah total dua juta dolar AS itu semakin membangkitkan harapan Jankovic untuk melanjutkan sukses di turnamen grand slam AS Terbuka bulan depan.

"Saya kembali bisa tersenyum dan saya sangat menikmati pertandingan," kata Jankovic yang sempat menempati peringkat teratas dunia.

Tapi ia tidak lama menikmati posisi di puncak karena peringkatnya kemudian tergelincir menyusul serangkaian hasil buruk pada turnamen berikutnya.

"Saya kehilangan penampilan seperti ini. Saya mungkin kehilangan permainan seperti ini sekitar tujuh bulan tahun ini," katanya.

Jankovic bangkit dari pertarungan ketat di semifinal Minggu, untuk merebut gelar kedua sepanjang 2009, menyusul gelar juara di turnamen tanah liat di Marbela pada April.

"Ketika saya bangun pagi, seluruh badan saya terasa sakit karena saya baru tidur pukul 2," kata Jankovic yang memerlukan hampir tiga jam untuk mengatasi perlawanan Elene Dementieva di semifinal.

Tapi di pertandingan final, Jankovic tidak memperlihatkan tanda-tanda kelelahan dan hanya melakukan sembilan kesalahan sendiri (unforced error) untuk merebut set pertama menghadapi Safina.

"Saya kehilangan irama permainan saya hari ini. Padahal saya cukup percaya diri saat melangkah memasuki lapangan, tapi kemudian saya benar-benar tidak bisa memperlihatkan permainan terbaik saya," kata Safina.

Meski Jankovic sempat berada dalam kondisi mengkhawatirkan pada set kedua ketika kaki kirinya keseleo karena salah langkah, ia tidak memperlihatkan tanda-tanda mengendur dan bahkan kemudian dengan mudah mengakhiri pertandingan.

Jankovic sempat bertengger di posisi teratas dunia pada Agustus tahun lalu, tapi tidak pernah meraih satu pun gelar turnamen grand slam.

Setelah disingkirkan petenis remaja Melanie Oudin pada babak ketiga Wimbledon lalu, Jankovic kemudian istirahat dari turnamen, sekaligus untuk mendampingi ibunya yang sakit.

"Saya gembira karena saya sudah kembali menemukan permainan saya," kata petenis berusia 24 itu, yang akan naik satu tingkat ke peringkat empat dunia berkat kemenangan tersebut. (*)

Pewarta: Ricka Oktaviandini
Editor: Ricka Oktaviandini
Copyright © ANTARA 2009