Jakarta (ANTARA News) - Transaksi berjalan pada triwulan II 2009 mencatat surplus 3,1 miliar dolar AS, naik 200 juta dolar AS sehingga secara keseluruhan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) surplus 2,2 miliar dolar AS.

"Surplus pada transaksi berjalan tersebut melampaui defisit yang terjadi pada transaksi modal dan finansial, sehingga secara keseluruhan, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) mencatat surplus 2,2 miliar dolar AS," kata Direktur Direktorat Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat Bank Indonesia, Dyah NK Makhijani, dalam siaran pers, Selasa.

Menurut dia, perbaikan kinerja transaksi berjalan ditopang oleh meningkatnya surplus pada neraca perdagangan non-migas, neraca perdagangan migas dan neraca transfer berjalan.

Neraca perdagangan non-migas meningkat setelah ekspor mengalami pertumbuhan yang membaik dari negatif 22,2 persen pada triwulan I menjadi negatif 17,3 persen pada triwulan II sedangkan impornya justru terkontraksi dari pertumbuhan negatif 28,8 persen pada triwulan I, menjadi tumbuh negatif 30,6 persen pada triwulan II.

Menurut dia, perbaikan ekpor non-migas karena membaiknya permintaan dunia serta harga-harga komoditas. Sementara impor justru melemah karena tertahan oleh melambatnya laju pertumbuhan permintaan domestik.

Sedangkan transaksi modal finansial pada triwulan II 2009 mengalami defisit 2,4 miliar dolar AS, setelah pada triwulan sebelumnya mencatat surplus 1,8 miliar dolar AS.

Menurut dia, defisit tersebut terutama disebabkan oleh menurunnya arus investasi langsung, meningkatnya simpanan milik bank dan perusahaan non-bank domestik di luar negeri, dan meningkatnya pembayaran utang luar negeri pemerintah.

"Kinerja transaksi modal dan finansial pada triwulan II 2009 terbantu oleh investasi portofolio yang kembali mencatat kenaikan surplus dibandingkan triwulan sebelumnya," katanya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009