Kabul (ANTARA News/AFP) - Para gerilyawan menyerbu satu kota di Afghanistan Utara Kamis dan melancarkan serangan dari berbagai penjuru yang memicu pertempuran seru dengan pasukan keamanan dan mencegah pembukaan tempat-tempat pemungutan suara, kata para pejabat.

"Para gerilyawan menyerang dari berbagai arah. Pertempuran telah berlangsung sejak pagi," kata Kepala Kepolisian Provinsi Afghanistan Utara Mohammad Kabir Andarabi kepada AFP melalui telepon dari Baghlan.

"Sekarang, saat kita berbicara, musuh telah dipukul mundur. Kami membunuh 22 gerilyawan. Sebagian besar mayat mereka ditinggalkan di lapangan," tambahnya.

Baghlan adalah sebuah kota kecil di jalan raya antara Pul-i-Khumri, ibu kota provinsi itu, dan provinsi Kuduz.

Ketua Komisi Pemilihan Independen Azizullah Lodin mengemukakan kepada wartawan di ibu kota Kabul pemungutan suara tidak bisa dilaksanakan di kota itu.

"Ketika saya berbicara dengan anda tentang Baghlan, segala sesuatunya telah normal dan semua kejadian di sana adalah satu masalah jadi kami harus memberitahu penduduk agar mengamankan kotak-kotak suara dan menyelamatkan diri anda," kata Lodin kepada wartawan.

"Kami memberitahu kantor kami di sana bersiap-siap. Segera keamanan pulih, mereka harus melaksanakan pemungutan suara," katanya kepada wartawan sekitar dua jam sebelum pemungutan suara itu menurut rencana akan ditutup pukul 1230 GMT (19:30 WIB)

Andarabi mengatakan 20 sampai 22 gerilyawan lainnya cedera dalam kontak senjata itu.

"Mereka menyerang dari beberapa arah. Komandan polisi Baghlan tewas. Mereka menyerang kendaraannya dan ia tewas. Dua pengawalnya cedera," kata Ahmad Jawed Basharat, seorang perwira humas kepolisian.

Seorang penduduk mengemukakan kepada AFP dari kota itu tidak ada tempat pemungutan suara dibuka.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009