Padang (ANTARA News) - Data Biro Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, sebanyak 181 orang warga Sumatra Barat (Sumbar) tewas dalam bencana alam selama kurun waktu 2004 hingga 2009.

Data itu disampaikan Fraksi Partai Bulan Bintang (PBB) DPRD Sumbar terkait disahkannya Peraturan Daerah (Perda) Pembentukan Badan Penanggulangan bencana Daerah (BPBD) di Padang, Kamis.

Fraksi PBB melalui Wakil Ketuanya, Dr Rusda Khairati Idrus menambahkan, sebelumnya jumlah warga Sumbar yang ditimpa bencana alam tercatat mencapai 31.742 orang.

Bencana alam yang menyebabkan korban tewas terakhir terjadi di Sumbar pada Juni 2009 yakni meledaknya tambang batu bara tradisional di Kota Sawahlunto yang menelan 32 orang korban tewas.

Sebelumnya warga Sumbar yang tewas dalam bencana alam yaitu pada tahun 2004 sebanyak 53 orang, 2005 (10), 2006 (10) dan 2007 (76)

Data BPS juga menyebutkan dalam kurun waktu 2003 hingga 2007 tercatat 342 kali terjadi bencana alam di daerah ini.

Bencana itu masing-masing pada 2003 sebanyak 42 kali, 2004 (214), 2005 (33), 2006 (23) dan 2007 (30).

Bencana alam yang terjadi antara lain gempa bumi, tanah longsor, banjir dan meledaknya tambang.

Menurut Dr Rusda, berdasarkan data-data BPS itu menunjukkan Sumbar daerah yang rawan akan bencana alam dan manusia yang mempunyai akal pikiran seharusnya bisa meminimalisir dan mengantisipasi terjadinya korban jiwa dalam bencana tersebut.

Sehubungan itu, Fraksi PBB mendukung dan menyetujui pembentukan BPBD Sumbar, tambahnya.

Dengan dibentuknya BPBD, diharapkan upaya penanganan bencana dapat lebih efektif dan efisien oleh para anggota yang bergabung dalam badan tersebut, tambahnya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009