Jakarta  (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar bank Jakarta, Jumat pagi cenderung stabil, karena kegiatan perdagangan kedua mata uang (rupiah dan dolar) berada dalam kisaran yang tidak melebar.

Pelaku pasar cenderung hati-hati bermain di pasar, mereka menunggu perkembangan pasar global yang diperkirakan akan membaik setelah indikator ekonomi AS menunjukkan bahwa pendapatan korporat meningkat, kata pengamat pasar uang, Harry Kurniawan di Jakarta, Jumat.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mencapai Rp10.020-Rp10.030 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya 10.025-Rp10.030 atau naik lima poin.

Harry Kurniawan mengatakan, rupiah kemungkinan akan kembali menguat pada sore nanti karena sentimen positif makin membaik sehingga kenaikan terus meningkat.

"Kami optimistis pasar masih positif terhadap pergerakan rupiah setelah dua hari bergerak turun, akibat peluncuran obligasi AS mendorong pelaku asing melepas rupiah dan membeli obligasi tersebut," ucapnya.

Apalagi, lanjut dia, dana asing yang ditempat di pasar domestik diperkirakan akan semakin besar, mereka lebih optimistis bermain di pasar Indonesia ketimbang di pasar luar, karena Indonesia merupakan negara ketiga setelah China dan India yang ekonominya tumbuh cukup baik.

"Saya memperkirakan dana asing yang keluar sedikit tidak banyak, mereka menunggu waktu yang tepat untuk kembali masuk pasar," ucapnya.

Ia mengatakan, koreksi terhadap rupiah beberapa waktu lalu bisa saja, karena korporasi harus membayar hutang yang sudah jatuh tempo.

Sementara itu Kepala Divisi Keuangan PT OCBC NISP, Suriyanto Chang mengatakan, rupiah kemungkinan akan masih berkisar di level antara Rp10.050 sampai Rp10.075 per dolar. Pergerakan rupiah tidak akan jauh, karena Bank Indonesia (BI) akan menjaga mata uang lokal itu berada dalam kisaran yang sempit.

Peluang rupiah untuk menguat kembali tetap ada, karena pelaku asing masih berada di pasar domestik, mereka menunggu pemerintah baru Indonesia menyusun kabinet baru yang sampai saat ini belum diumumkan.

Apabila susunan kabinet sudah diumumkan maka pergerakan rupiah akan kembali menguat, karena sosok yang menjadi Menkeu itu sudah diperkirakan sebelumnya, katanya. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009