IAEA, yang diperkirakan akan mengeluarkan laporan terbarunya mengenai Iran pekan depan, mendesak Iran memberikan akses ke lokasi Arak agar para ahlinya dapat memverifikasi apa yang telah dirancang itu hanya digunakan untuk tujuan damai.
Laporan IAEA nanti akan membantu bentuk perundingan diplomatik yang menurut rencana akan diselenggarakan 2 September, saat Amerika Serikat, Inggris, Prancis dan Jerman diperkirakan akan mendesak Rusia dan China untuk mempertimbangkan sanksi PBB babak keempat terhadap Iran.
Iran, yang mengatakan program nuklirnya bertujuan untuk memproduksi hanya tenaga listrik dan riset sains yang damai, mengatakan kompleks Arak akan dipakai memproduksi isotop untuk pengobatan medis dan pertanian.
Tetapi negara-negara Barat khawatir Iran mungkin menggunakan reaktor itu untuk mengubah plutonium menjadi sumber bagi bahan bom, di samping fasilitas pengayaan uraniumnya di Natanz, yang berada dalam pengawasan IAEA setiap hari.
"Para pemeriksa mengunjungi (Arak) dan menjalankan tugas mereka," kata seorang diplomat senior yang akrab dengan pemeriksaan IAEA yang rahasia itu.
Para diplomat juga mengatakan Iran mengizinkan peningkatan pemantauan IAEA di lokasi Natanz seperti yang diminta badan itu yang menemukan kesulitan untuk melacak kegiatan yang diperluas.
Para pemeriksa mengemukakan kepada badan itu bahwa tindakan-tindakan pengawasan dan pencegahan di Natanz, seperti kamera-kamera dan segel telah ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan badan itu sekarang.
Tetapi laporan IAEA mendatang diperkirakan akan menunjukkan perkembangan lebih jauh dalam kegiatan pengayaan uranium di sana.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
Iran....negara dimana setan tdk ada tempat dan dipimpin oleh imam yg sdh jelas spt dimasa rasulullah. rasulullah membangun kekuatan dalam waktu singkat. begitu juga iran dlm hitungan thn menjadi suatu kekuatan yg maha dahsyat. pencapainnya krn kebenaran imam. hukum tegak. tabungan besar. mereka adalah keturunan rasulullah. buka sejarah...musuh rasul adalah SETAN