Padang (ANTARA News) - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatra Barat bidang dakwah, Duski Samad, mengatakan, para dai yang menyampaikan ceramah Ramadhan tidak harus dicurigai polisi.

"Tidak perlu dicurigai. Umat sudah cerdas, ia tahu mana yang provokasi dan dakwah," tegas Duski, di Padang, Sabtu.

Ulama kondang Sumbar itu mengatakan, tidak ada dai yang menjadi teroris.

"Dakwah sesat hanya dilakukan orang sesat pula," tegasnya.

Oleh karena itu, ia minta kepada Polri untuk tidak pukul rata.

Menyangkut keamanan Sumbar, dia mengatakan Sumbar aman dari teroris.

Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna mengatakan, polisi akan mengawasi aktivitas dakwah di berbagai tempat ibadah dan sejumlah lokasi lain yang dijadikan tempat berdakwah.

"Namun polisi bukan membatasi dakwah dan ceramah," katanya, di Jakarta, Jumat (21/8).

Polri mengharapkan tidak ada kegiatan dakwah yang bersifat provokatif selama bulan Ramadhan. Apabila ditemui, maka polisi akan bertindak tegas.

Terkait itu, kepolisian akan memantau kegiatan dakwah di berbagai tempat, dengan menyamar sebagai jamaah yang mendengarkan dakwah.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009