Cianjur (ANTARA News) - Pedagang kembang api mulai menjamur memadati jalan protokol Cianjur, bahkan pedagang musiman itu mengelar lapaknya di tengah jalan ketika malam menjelang.

Bulan Ramadhan membawa berkah seperti dirasakan Heru (32) warga Syahbandar Cianjur, yang sehari-hari berjualan Ikan Cupang di pinggir jalan.

"Alhamdulillah setiap bulan Ramadhan, saya berjualan kembang api, penghasilannya lumayan lebih dari berjualan ikan cupang," kata Heru, Minggu.

Untuk berjualan kembang api, ia menerima pasokan dari Jakarta bersama teman-teman seprofesinya.

Mereka mendapatkan harga yang cukup miring dan kembali menjual dengan untung lumayan.

"Dibanding jualan ikan cupang jauh lebih untung berjualan kembang api. Seminggu jualan kembang api kalau laris bisa buat istri di kampung," kelakarnya.

Pantauan di sepanjang Jalan Mangun Sarkoro dan Arif Rahman Hakim, Cianjur, tidak kurang dari 250 penjaja kembang api mengelar daganganya.

Ketika sore menjelang pemadangan jalan protokol itu, sedikit berwarna, dimana masyarakat menunggu bedug sambil berbelanja kembang api atau berbagai jenis makanan berbuka yang dijajakan.

Mahfud (40) penjual kembang api,menuturkan rata-rata pedagang musiman ini adalah pedagang kaki lima di sekitar jalan protokol itu, ketika bulan Ramadhan mereka banting stir berjualan kembang api.

Ketika ditanya tentang izin berjualan kembang api ada yang mengatakan sudah mengantongi ada juga yang tidak.

Vincent (19) salah satu pedagang kembang api mengatakan, dirinya sudah sejak lama mengantongi surat ijin dari pihak kepolisian untuk berjualan kembang api.

"Saya jualan kembang api sudah memiliki izin dan saya hanya menjual kembang api. Kalau petasan saya tidak menyediakan," tutur Vincent.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009