London (ANTARA News/AFP) - Harga minyak dunia sempat mencapai 75 dolar AS per barel pada Selasa waktu setempat, untuk pertama kalinya dalam sepuluh bulan, karena para pedagang bereaksi terhadap meningkatnya kembali (rebound) kepercayaan konsumen di konsumen energi utama Amerika Serikat.

Dalam perdagangan sore di sini, kontrak utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman Oktober, melonjak menjadi 75,00 dolar AS per barel - tingkat terakhir yang terlihat pada Oktober 2008 sebelum resesi global.

Namun, kontrak kemudian ditarik kembali ke 73,45 dolar AS, turun 80 sen dari tingkat penutupan hari Senin.

Minyak mentah Brent North Sea, London, untuk penyerahan Oktober turun 42 sen menjadi 73,95 dolar AS per barel.

"Itu sangat banyak reaksi spontan," kata analis HansonWesthouse, David Hart, dengan menambahkan bahwa ada kurangnya minat membeli untuk mempertahankan harga di atas level kunci 75-dolar AS.

"Kesimpulan logis untuk menarik harga yang akan bergerak lebih tinggi," kata Hart.

Kepercayaan konsumen AS naik lebih dari yang diperkirakan pada bulan Agustus setelah dua bulan berturut-turut menurun, didukung oleh sebuah lompatan dalam harapan pemulihan untuk bulan-bulan mendatang, kata Conference Board, Selasa.

Perusahaan bisnis riset itu mengatakan indeks kepercayaan konsumen naik ke 54,1 pada bulan Agustus dari 47,4 revisi naik pada bulan Juli.

Rebound dalam keyakinan yang lebih kuat daripada perkiraan banyak analis 47,9. Indeks telah mencapai puncak delapan bulan 54,8 pada bulan Mei.

Data Agustus "memiliki dampak besar dan mungkin merespon untuk seluruhnya bergerak lebih tinggi," tambah Hart.

"Kepercayaan konsumen sangat berhubungan erat dengan ekonomi AS - 70 persen ekonomi didorong oleh pengeluaran konsumen dan jika konsumen merasa lebih baik maka itu pertanda baik bagi perekonomian - yang baik untuk permintaan energi," katanya.

Minyak mentah berjangka telah menguat sampai puncak 10-bulan pada hari Senin di tengah meningkatnya harapan untuk pemulihan ekonomi global dan menguatnya data minyak China.

Pasar juga menemukan sebuah batu loncatan dari komentar positif Ketua Federal Reserve Ben Bernanke pada hari Jumat tentang prospek untuk pemulihan dari resesi global.

Ketua Fed Ben Bernanke, yang terpilih kembali untuk jangka empat tahun kedua pada hari Selasa, mengatakan pekan lalu bahwa prospek pertumbuhan "tampak baik" meskipun pasar keuangan tegang.

Bos Bank Sentral Eropa Trichet, juga pekan lalu, memperkirakan bahwa ekonomi dunia yang "terjun bebas" sudah berakhir.

Harga minyak telah merosot sejak mencapai rekor tertinggi di atas 147 dolar AS pada Juli 2008 akibat ganas resesi global memangkas permintaan energi. Harga minyak kembali merangkak naik didukung menguatnya harapan pemulihan.

Pasar juga mendapat dorongan besar pada hari Senin dari data yang keluar dari China - negara konsumsi energi terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

"Permintaan minyak China meningkat untuk keempat bulan berturut-turut pada Juli," kata analis di JBC Energy di Wina.

"Tahun-ke-tahun, konsumsi minyak - tidak termasuk perubahan stok - naik sekitar 3,5 persen," catat mereka.

Para pedagang akan mengalihkan fokus mereka pada hari Rabu untuk laporan persediaan minyak mingguan dari Departemen Energi pemerintah AS.(*)

Pewarta:
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2009