Kabul (ANTARA News/AFP) - Jumlah korban pemboman dahsyat yang menghantam seluruh kota selatan Afghanistan yang bergolak, Kandahar, Selasa, meningkat menjadi sedikitnya 40 orang, kata seorang perwira senior polisi Rabu.

Lebih dari 65 lainnya cedera ketika bom truk diledakkan di pusat kota pada saat penduduk sekarang berbuka puasa Ramadhan mereka, kata Jenderal Ghulam Ali Wahdat, komandan polisi kawasan selatan negara itu kepada AFP.

"Ini adalah sebuah bom truk. Total 40 sampai 41 orang telah tewas dan lebih dari 65 orang lainnya cedera," katanya.

"Kawasan itu masih ditutup karena pasukan keamanan sedang melakukan penyelidikan."

Bom, yang menurut para pejabat dilakukan oleh para gerilyawan jaringan Taliban itu, diledakkan di dekat perusahaan konstruksi jepang dan perkantoran pemerintah, kata para pejabat.

Bom tersebut menyebabkan kerusakan besar, menghancurkan satu balai pernikahan dan sejumlah orang terperangkap di bawah reruntuhannya, kata mereka.

Serangan itu terjadi hanya beberapa saat setelah pukul 19:00 waktu setempat, kurang dari dua jam setelah Komisi Pemilihan Independen di Kabul mengumumkan hasil pertama pemilihan presiden yang diselenggarakan Kamis, di bawah bayangan ketakutan ancaman Taliban.

Hasil perhitungan suara menunjukkan Presiden Hamid Karzai - yang berasal dari provinsi Kandahar yang beribukota di Kandahar - unggul dua persen dari pesaingnya, mantan menteri luar negeri Abdullah Abdullah.

Persaingan antara antara kedua kandidat meningkat tajam dikaitkan dengan klaim-klaim kecurangan dan penggelapan surat suara, yang sebagian besar berpihak kepada Karzai, yang kubunya telah mengklaim kemenangan tak lama setelah pemungutan suara ditutup.

Hasil-hasil pemungutan suara, dari 10 persen suara, juga mengindikasikan turun tajamnya partisipasi pemilih. Ini adalah salah satu tujuan kelompok Taliban mengintimidasi kampanye, yang bisa mencederai kredibilitas hasil akhir.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009