Tangerang (ANTARA News) - Hujan yang mengguyur selama sekitar 30 menit di Kota Tangerang, Banten, menyebabkan sejumlah ruas jalan di kota itu terendam dan beberapa ranting pohon patah diterpa angin.

Dari pemantauan ANTARA, Kamis, sejumlah jalan seperti jalan Teuku Umar, Imam Bonjol, M.Toha, Prabu Kian Santang, Sudirman, dan jalan Gatot Subroto di Kecamatan Jatiuwung terendam air, sehingga pengendara mobil dan sepeda motor harus memperlambat laju kendaraan.

Selain terendam, pada ruas jalan tertentu juga dipenuhi ranting pohon pelindung yang patah karena tipuan angin.

Namun pada jalan M. Toha, dan jalan Teuku Umar tampak daun-daun kering jatuh berserakan hanyut terbawa air menunju saluran pembuangan.

Walau begitu, ruas jalan yang terendam itu akibat saluran pembuang tersumbat sampah dan lumpur dan akhirnya tidak mampu menampung debit air yang turun.

Meski aparat Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang sudah berupaya untuk membersihkan saluran pembuang dengan cara mengeruk saat musim kemarau, namun air hujan yang turun relatif deras.

Sementara itu, sekda Pemkot Tangerang, H. Harry Mulya Zein dihubungi membenarkan adanya sejumlah ruas jalan terendam akibat hujan turun.

"Jalan yang terendam itu umumnya rendah dan dalam hitungan jam air sudah hilang masuk ke saluran pembuang dan jalan kembali normal," katanya.

Gara-gara air menggenang, dua pengguna jalan di Jalan Teuku Umar, Karawaci, berkelahi. Seorang pengendara motor marah karena bajunya basah kuyup terciprat air ketika sebuah sedan melewati genangan air dengan kecepatan tinggi.

Ketika berada di lampu perempatan jalan Proklamasi Tangerang, pengendara sepeda motor langsung memaksa supir sedan untuk membuka kaca mobil, namun tidak dihiraukannya.

Pengendara sepeda motor akhirnya mengetok pintu mobil yang memaksa sang supir keluar dari mobilnya, maka perkelahian tidak dapat dielakkan, namun warga yang melihat kejadian itu langsung melerai.
(*)

Pewarta: Ardianus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009