Jakarta (ANTARA News) - Mengantisipasi perubahan iklim yang bisa berdampak pada gagalnya pencapaian produksi, pemerintah akan membuka peluang impor gula pada akhir tahun ini.

Sebelum memutuskan impor, pemerintah akan melakukan rapat koordinasi teknis untuk memfinalisasi neraca gula nasional pada Senin (31/8), kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu di Jakarta, Jumat.

"Neraca gula akan menjadi dasar tindak lanjut dan pengambilan langkah berikutnya dalam menahan kenaikan harga gula antara lain untuk penyesuaian jumlah impor yang dibutuhkan," ujarnya.

Menurut Mendag, penghitungan kembali neraca gula nasional diperlukan untuk memprediksi dampak perubahan iklim terhadap target produksi dan perubahan data kebutuhan gula kristal putih.

Kebutuhan gula kristal putih kemungkinan naik apabila gula untuk konsumsi masyarakat itu juga digunakan oleh kalangan industri makanan dan minuman.

"Agar benar-benar dapat diketahui supply (pasokan) dan demand (permintaan) gula kristal putih secara akurat dan lebih dini dan pertimbangan importasi dapat dilakukan dengan lebih cepat dan tepat," jelasnya.

Saat ini, pemerintah sedang berupaya menahan kenaikan harga gula yang telah mencapai Rp9.700 per kg rata-rata nasional.

Langkah pertama yang diambil pemerintah adalah meminta komitmen produsen gula khususnya BUMN untuk menjual gula dengan harga murah.

"Langkah lainnya sebisa mungkin dengan penyesuaian impor atau ada langkah lainnya seperti penyesuaian Bea Masuk (BM) akan kita lakukan semaksimal mungkin untuk meredam gejolak harga," tutur Mendag.

Mendag mengaku optimistis dua langkah tersebut dapat meredam kenaikan harga gula meski sulit untuk menurunkan harga.

Mendag juga menegaskan stok gula untuk konsumsi nasional hingga akhir tahun dalam keadaan cukup namun pemerintah perlu mengantisipasi kebutuhan tahun depan.

Berdasarkan laporan dari produsen gula (PTPN dan RNI) dan pedagang bahwa produksi Gula Kristal Putih (GKP) sampai dengan tanggal 27 Agustus 2009 sebesar 862.484 ton. Total produksi gula BUMN sampai dengan akhir giling tahun 2009 (November) diperkirakan sebesar 1.660.312 ton.

Posisi stok gula di gudang PTPN dan RNI per tanggal 27 Agustus 2009 sebesar 266.679 ton dengan rincian milik Pabrik Gula/PG(10.200 ton), milik pedagang (196.544 ton) dan milik petani (59.935 ton).

Sementara perkiraan posisi stok sampai dengan akhir musim giling sebesar 1.029.507 ton.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009