Ungaran (ANTARA News) - Warga Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, mengeluhkan dampak pengerjaan tol Semarang-Solo yang menyebabkan debu dan bising.

"Pengerjaan tol selama 24 jam yang setiap hari dilakukan mengganggu warga," kata Warga Perumahan Sidosari House, Ungaran Timur, Abdul Muis (35) di Ungaran, Jumat.

Ia mengatakan, alat berat yang digunakan untuk membangun jalan tol mengganggu karena menyebabkan suara bising sehari penuh dan debu pada siang hari.

Kondisi ini, katanya, sudah terjadi sejak dua bulan lalu, bahkan banyaknya debu dapat mengganggu saluran pernapasan. "Terutama terhadap anak usia 0-6 tahun, akan rentan terhadap gangguan saluran pernapasan," katanya.

"Bukit Cemoro Sewu sebagai konservasi alam dan wisata juga dikepras atau diratakan," katanya.

Ia mengatakan, pohon Cemara yang menjadi identitas bukit dan kampung sekitar dimusnahkan.

"Sangat disayangkan pengeprasan bukit dan pohonnya sebagai konservasi alam. Seharusnya jalurnya kan bisa melingkar," katanya.

Ia mengatakan, selama ini, bukit itu menjadi tempat wisata yang dikunjungi banyak warga sekitar karena pemandangannya yang menarik.

"Kan tidak harus sehari penuh. Seharusnya ada istirahatnya sehingga warga tidak begitu terganggu," katanya.

Ia mengatakan, banyak warga sekitar yang sudah mengeluhkan efek dari pengerjaan proyek tol Semarang-Solo yang mengganggu warga sekitar.

Ia berharap agar dalam pengerjaannya juga memperhatikan kepentingan warga sekitar.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009