Peshawar , Pakistan (ANTARA News/AFP)- Serangan bunuh diri di kota utama lembah Swat barat laut Pakistan, Minggu menewaskan 14 polisi, kata para pejabat, sebulan setelah militer mengaku daerah itu telah bersih dari gerilyawan Taliban.

"Para personil polisi itu sedang memberikan pelatihan di kota Mingora ketika seorang pembom bunuh diri memasuki kompleks itu dan meledakkan dirinya dekat lokasi itu menewaskan 14 polisi," kata komandan polisi Swat Qazi Ghulam Farooq kepada AFP.

Seorang pejabat senior pemerintah, Ateef-ur-Rehman, mengkonfirmasikan serangan itu dan mengatakan ada sejumlah korban, dan menambahkan polisi berada dalam siaga tinggi untuk menghadapi kemungkinan serangan-serangan.

Seorang pejabat senior polisi lokal, Mohammad Idrees mengatakan jam malam diberlakukan di Mingora, dan menambahkan pasukan dan polisi melakukan patroli di kota itu dan penduduk segera menutup tempat usaha mereka karena khawatir akan serangan-serangan bom.

Ini adalah serangan besar pertama di Mingora sejak militer bulan lalu menyatakan mereka telah membersihkan kembali daerah itu dari kelompok gerilyawan Taliban. Serangan itu telah membuka jalan bagi penduduk yang melarikan diri dari daerah itu untuk menghindari pertempuran, mulai pulang ke rumah mereka masing-masing.

Pakistan, April melancarkan serangan militer terhadap Taliban di barat laut, yang ditujukan ke pemberontak di distrik-distrik Swat, Buner dan Dir Hilir setelah para gerilyawan bergerak mendekati ibukota Islamabad.

Operasi itu menyebabkan 1,9 juta warga sipil meninggalkan rumah-rumah mereka, sebagian besar mengungsi di rumah-rumah keluarga dan sisanya ditampung di kamp-kamp pengungsi , yang menimbulkan krisis kemanusiaan bagiPakistan.

Bulan lalu, Perdana Menteri Yousuf Raza Gilani mengumumkan bahwa militer telah "melenyapkan" kelompok garis keras di wilayah barat laut dan menurut pemerintah dan statistik PBB 1.6 juta orang yang mengungsi telah pulang ke rumah mereka masing-masing.

Pemerintah Gilani mengumumkan tindakan-tindakan untuk membangun kembali properti yang hancur dalam operasi militer itu dan tindakan untuk mengatasi kemiskinan di daerah itu berdasarkan satu paket luar.

Swat lepas dari kekuasaan pemerintah setelah ulama berhaluan keras Maulana Fazlullah melancarkan aksi di mana para pengikutnya memancung kepala para musuhnya, membakar sekolah-sekolah dan memerangi pasukan pemerintah dalam usaha memberlakukan hukum Islam.

Pakistan mengatakan lebih dari 1.930 gerilyawan dan lebih dari 170 personil keamanan tewas dalam serangan itu, tetapi jumlah korban tewas tidak mungkin diverifikasi secara independen.

Militer kini mengalihkan aksinya ke daerah suku yang kacau, pusat organisasi payung Pakistan Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), yang dituduh punya hubungan dengan Al Qaida.

Tetapi bentrokan terus berlangsung di Swat dan Buner, yang menimbulkan kekhawatiran bahwa Taliban menghimpun kembali kekuatan di gunung-gunung, satu taktik gerilyawan yang dilakukan setelah serangan-serangan pemerintah lalu.

Pihak berwenang Pakistan juga mendukung pembentukan milisi lokal di wilayah barat laut dalam usaha untuk menghadapi Taliban, di tengah-tengah laporan para pejuang Islam itu dapat dengan mudah menyebar ke gunung-gunung.

Fazlullah kini masih belum ditangkap.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009