Jakarta, (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Jumat pagi naik 10 poin menjadi Rp10.100-Rp10.110 per dolar, setelah Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga BI Rate, meski laju inflasi Agustus mencapai 0,56 persen lebih tinggi dibanding bulan lalu hanya 0,45 persen.

Bertahannya bunga BI Rate pada 6,5 persen, karena tingkat bunga itu dinilai cukup ampuh untuk memicu pertumbuhan ekonomi, meski tingkat suku bunga komersial cenderung bergerak turun, kata Pengamat pasar uang, Farial Anwar di Jakarta, Jumat,

Farial Anwar mengatakan, tingkat suku bunga bank saat ini cenderung turun, setelah 14 bank papan atas sepakat untuk segera menurunkan suku bunga komersial guna memicu pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kami optimis dengan turunnya suku bunga komersial bank papan atas itu, maka bank-bank juga akan segera menyesuaikan tingkat suku bungnya,"katanya.

Apalagi dolar AS, menurut dia turun terhadap euro yang memberikan harapan rupiah untuk menguat pada penutupan pagi ini. Euro merayap naik terhadap dolar dan yen, setelah Bank Sentral Eropa (ECB) mempertahankan rekor suku bunga rendah dan memberikan prospek ekonomi optimis dengan hati-hati.

Hal ini menunjukkan adanya peningkatan stabilits dalam kegiatan ekonomi di kawasan Euro dan ditempat lain, katanya.

Dolar sendiri sempat turun di bawah tingkat 92-yen untuk pertama kalinya sejak pertengahan Juli karena lemahnya pasar kerja AS yang mendorong pembelian aset "safe haven" (tempat berlindung yang aman).(*)

 

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009