Tokyo, (ANTARA News) - Dolar pulih dari beberapa penurunannya di Asia pada Kamis, namun para pedagang mengatakan nada keseluruhan tetap lemah karena suku bunga di Amerika Serikat diperkirakan akan tetap rendah untuk beberapa waktu.

Dolar naik menjadi 92,18 yen pada perdagangan pagi di Tokyo dari 92,00 yen di New York Rabu malam. Euro turun menjadi 1,4557 dolar dari 1,4564 dolar, namun naik menjadi 134,26 yen dari 134,03 yen, sebagaimana dikutip dari AFP. 

Greenback jatuh ke tingkat terendah 2009 terhadap euro pada

Rabu, terpukul oleh memuncaknya ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan menahan diri dari kenaikan suku bunga untuk beberapa waktu untuk menghindari terganggunya pemulihan pada tahap awal.

Para investor umumnya menawarkan keuntungan mata uang yang lebih tinggi.

Ketua Federal Reserve Bank of Chicago Charles Evans, Rabu,

mengisyaratkan bahwa itu terlalu dini untuk bank sentral memperketat kredit, karena kondisi pasar buruh masih tegang.

"Jika suku bunga akan tetap rendah untuk sementara waktu, itu berarti bahwa ekonomi masih butuh waktu untuk pulih," kata kepala ahli strategi valas Mitsubishi UFJ Trust and Banking Corp, Hideaki Inoue.

"Investor, hati-hati tentang ekonomi AS, yang berubah menjadi emas sebagai safe haveb," tambahnya.

Harga emas melonjak sampai ke tertinggi 18-bulan di atas 1.000 dolar per ons dalam beberapa hari ini belakangan.

The Fed telah mempertahankan tingkat suku bunga dana pada kisaran bersejarah nol hingga 0,25 persen sejak bulan Desember lalu -- puncak krisis keuangan dan kehancuran pasar.

Sementara aktivitas manufaktur AS dan harga rumah telah naik dalam beberapa bulan belakangan, kondisi kredit tetap ketat. Selain itu, pengangguran tetap mendekati 10 persen, menekan pengeluaran yang merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi AS.

Prospek yang lemah telah mendorong investor untuk mengambil aset dengan imbal hasil lebih tinggi tempat lain, seperti mata uang eksportir komoditas Australia, Selandia Naru dan Kanada, yang telah mengambil manfaat dari kenaikan harga material.

Suku bunga Australia berdiri di 3,0 persen dengan beberapa analis memperkirakan sebuah kenaikan di bulan Oktober.

Pedagang sedang menunggu keputusan kebijakan moneter Bank of England (Bank Sentral Inggris/BoE) pada hari ini, dengan para pembuat kebijakan mempertahankan suku bunga pinjaman pada 0,5 persen dan menahan diri dari isyarat mengakhiri langkah stimulus darurat.

Bank Sentral Kanada (Bank of Canada) juga diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pinjaman utamanya pada 0,25 persen, dengan investor mencari setiap tanda-tanda ekonomi berbalik naik.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009