Tyre, Lebanon (ANTARA News) - Sedikit-dikitnya dua roket dari Lebanon menghantam Israel utara, Jumat, dan artileri Israel segera membalas serangan itu dengan membom kebun buah tempat roket itu ditembakkan, kata beberapa pejabat keamanan.

Reuters melaporkan bahwa polisi Israel menyebut tidak ada korban dalam serangan roket itu.

Sumber-sumber keamanan Lebanon, yang menyatakan bahwa dua rudal ditembakkan dari negara itu dan Israel membalasnya dengan menembakkan 15 peluru meriam, tidak menyebutkan siapa yang bertanggung jawab atas serangan roket itu.

Seorang jurubicara militer Israel mengkonfirmasi bahwa negara Yahudi itu menembakkan sekitar selusin peluru artileri untuk membalas serangan sejumlah roket.

Militer Israel menganggap pemerintah Lebanon bertanggung jawab mencegah serangan-serangan semacam itu, kata jurubicara tersebut.

Penembakan itu merupakan serangan roket pertama dari Lebanon ke Israel sejak Februari, yang meningkatkan ketegangan di sepanjang perbatasan yang tetap rawan tiga tahun setelah perang antara Israel dan pejuang Islamis Lebanon Hizbullah.

Israel, Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian PBB cenderung menyalahkan kelompok-kelompok militan pinggiran, bukan Hizbullah, atas serangan-serangan sesekali yang dilancarkan sejak itu.

Hizbullah adalah kelompok Syiah dukungan Iran dan Suriah yang masih menjadi kekuatan penting di Lebanon, khususnya di wilayah selatan.

Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon mengecam penembakan roket itu dan mendesak kedua pihak mengendalikan diri, dalam sebuah pernyataan yang dibacakan oleh jurubicaranya, Marie Okabe.

Pasukan penjaga perdamaian PBB yang dikenal sebagai UNIFIL masih "menyelidiki insiden tersebut", kata Ban dalam pernyataan itu. Ia mendesak pihak-pihak itu mematuhi sepenuhnya gencatan senjata yang ditengahi badan dunia tersebut pada 2006 yang mengakhiri perang sebulan Israel-Hizbullah.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009