Beirut (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Tentara Lebanon dan pasukan pemelihara perdamaian PBB melancarkan misi pencarian, Jumat malam, guna mencari roket yang tak ditembakkan menyusul baku-tembak roket antara Lebanon dan Israel, demikian laporan Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA).

Angkatan Darat Lebanon dan Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) memulai misi pencarian di daerah sekitar Tyre, Lebanon selatan, dengan bantuan anjing pelacak dan helikopter.

Pada saat yang sama, beberapa pos pemeriksaan didirikan oleh Angkatan Darat Lebanon di sepanjang jalan tersebut. Semua mobil diperiksa secara teliti.

Satu landasan dari kayu yang digunakan untuk menembakkan roket ditemukan dalam pencarian awal, serta satu baterei, di satu kebun buah di pinggir desa Klaileh di Tyre.

Pencarian tersebut dilakukan setelah dua roket Katyusha ditembakkan dari daerah Klaileh, satu desa di Lebanon selatan, sekitar 15 kilometer dari perbatasan, dan jatuh di Israel utara di daerah umum di sebelah utara Nahariya.

Angkatan Darat Israel membalas dengan menembakkan senjata artileri yang ditujukan ke daerah tempat tembakan roket berasal, dan penembakan tersebut berhenti tak lama setelah itu. Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) melaporkan Israel menembakkan 14 bom.

Direktoral Umum Komando Angkatan Darat Lebanon mengatakan dalam satu pernyataan yang dikeluarkan Jumat malam bahwa Israel membalas dengan meluncurkan 12 roket dan bukan 14.

UNIFIL mengatakan tak ada korban jiwa yang dilaporkan dari masing-masing pihak.

NNA melaporkan pasukan Israel melakukan tindakan militer luar biasa di sepanjang sektor timur perbatasan Israel-Lebanon, termasuk menempatkan kembali sejumlah tank Merkava lebih jauh ke dalam kebun apel yang menghadap ke kota Karkalla.

Sebagai reaksi, UNIFIL meningkatkan pasukan daratnya dan meminta dukungan di perbatasan Lebanon.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009