Milan, Italia (ANTARA News) - Juara kelas berat super Olympiade Roberto Cammarelle dari Italia hanya melancarkan satu pukulan untuk maju ke putaran final Kejuaraan Dunia yang berlangsung di Milan, Jumat waktu setempat.

Cammarelle mendaratkan pukulan kiri ke muka lawannya dari Belarussia, Viktar Zuyeu, sehingga terhenyak dan mendapat hitungan dari wasit, namun ketika pertandingan belum dimulai, pelatih Zuyeu melempatkan handuk. AFP melaporkan pertandingan berlangsung 35 detik.

Setelah kedua petinju berhadapan, Cammarelle melancarkan pukulan straight kiri sehingga lawannya terjengkang, namun yang paling mengejutkan ketika pelatih Zuyeu menyerah terlalu cepat.

"Saya tidak gembira dengan pertandingan itu, saya menginginkan paling tidak permainan berlangsung di atas dua ronde," kata Cammarelle.

Juara bertahan selanjutnya di final akan berhadapan dengan petinju Ukraina, Roman Kapitonenko, yang mengalahkan peraih medali perak Olimpiade Zhang Zhilei dari China dengan angka 5-2.

"Saya sudah bersiap menghadapi Zhang, ia bermain dengan tekinik tinggi," kata Cammarelle.

Petinju Ukraina Vasyl Lomachenko, juara Olimpiade yang masih bertahan dalam laga itu, maju ke final kelas bulu setelah menang mengesankan 12-1 atas petinju Meksiko, Oscar Valdez.

Rusia kelihatannya mendominasi pertandingan, setelah enam petinjunya maju ke 11 partai final.

"Kami memiliki cara untuk menekan lawan dan tampil lebih baik dari petinju lain. Ini bukan hanya sekedar mencari kemenangan tetapi bagaimana agar bermain handal," kata pelatih Rusia Nikolay Kromov.

"Itulah tujuan kami, jadi bukan hanya sekedar mencari medali," katanya.

Satu petinju yang gagal mengikuti rekannya adalah Albert Selimov, yang gagal dalam mengincar gelar ganda dunia dalam dua kelas, setelah kalah 5-9 atas petinju Puerto Rico, Jose Pedraza.

Juara kelas bulu dari Chicago dua tahun lalu itu bertarung di kelas ringan dan kalah atas Lomachenko di Olimpiade tahun lalu, tidak dapat melayani kekuatan petinju Rusia Pedraza yang mendomiansi permainan sejak bel berbunyi.

Di final ia akan berhadapan dengan petinju Italia, Domenico Valentino, yang menggembirakan penonton lokal setelah menang 15-2 atas petinju Georgia, Koba Pkhakadze.

Valentino diharapkan akan tampil lebih baik pada laga final Sabtu, ketimbang saat ia kalah tahun lalu lawan petinju Inggris Frankie Gavin dalam perebutan medali emas di Chicago.

Peraih medali perak dari Mongol Purevdorj Serdamba maju ke final kelas layang ringan dengan kemenangan 11-7 atas petinju China Li Jiazhao, pengganti Zou Shiming, yang mengalahkan Serdamba di Beijing dan pemenang kejuaraan dunia dua tahun lalu.

Periah medali perak Olimpiade lainnya, Yankiel Leon dari Kuba, tampil kurang cekatan sehingga kalah 0-5 di tangan petinju Bulgaria Detelin Dalakliev di kelas bantam.

Petinju Kuba Jose Larduet juga gagal ke final ketika ia kalah 6-10 atas peraih medali perak dari Chicago Artur Beterbiev dari Rusia, pada laga di kelas berat ringan.

Namun ada berita bagus dari laga kelas welter ringan, ketika Roniel Iglesias dan petinju kelas berat Osmai Acosta, keduanya peraih medali perunggu Olimpiade, maju ke final setelah membukukan kemenangan atas petinju Mongol Uranchimeg Munkh dan John M`Bumba dari Prancis.

Petinju dari Uzbekistan Abbos Atoev kelihatannya akan mempertahankan gelar juara dunianya untuk kedua kalinya setelah mengalahkan petinju dari India, Vijender Singh 7-3 di kelas menengah.

Atoev sebagai petinju mengejutkan ketika menang di kelas berat ringan di Chicago, mengalahkan Beterbiev di final, kini turun enam kilogram dan tampil di kelas menengah.

Frankie Gomez tetap menjadi harapan AS ketika ia mengalahkan petinju Hungaria Gyula Kate 8-7 dan maju ke pertandingan final kelas welter ringan. (*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009