Teheran (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Menteri Pertahanan (Menhan) Iran Ahmad Vahidi, Sabtu, mengatakan Iran tak memiliki rencana untuk membuat senjata nuklir, demikian laporan Kantor Berita Buruh Iran (ILNA).

"Kami menganggap produksi senjata pemusnah massal bertentangan dengan prinsip nasional, kemanusiaan dan agama kami," kata Vahidi.

"Pembuatan senjata nuklir tidak dan tak pernah berada dalam agenda kami," katanya.

Vahidi juga mengecam pernyataan Menteri Pertahanan AS Robert Gates bahwa negara Arab mesti meningkatkan kerja sama militernya dengan Washington guna menanggulangi ancaman nuklir Iran, kata saluran televisi satelit berbahasa Inggris di Iran, Press TV.

"Sejak awal kasus nuklir Iran, Washington telah salah menilai keadaan, menyusun strategi yang keliru dan berusaha mencekoki negara lain di wilayah ini," kata Vahidi.

"Dengan melancarkan strategi penangkal terhadap Iran, Amerika Serikat berusaha sepenuhnya mengendalikan kekuata militer negara-negara di wilayah itu," katanya.

Dalam wawancara Senin dengan saluran berita Al-Jazira, Gates mengatakan Iran mungkin memicu perlombaan senjata dan "potensi persaingan senjata nuklir" di seluruh wilayah tersebut, jika Teheran melanjutkan "program senjata nuklir".

"Salah satu cara untuk membuat pemerintah Iran mengubah pendekatan mereka mengenai masalah nuklir ialah dengan membujuk mereka bahwa menelusuri jalan itu sesungguhnya akan membahayakan keamanan mereka, bukan meningatkannya," kata Menteri Pertahanan AS tersebut.

""Jadi, makin besar semua sekutu dan teman Arab kami dapat memperkuat kemampuan keamanan mereka, semakin mereka dapat memperkokoh kerja sama mereka, di antara mereka dan dengan kami, saya kira mengirim sinyal kepada pemerintah Iran bahwa jalur yang mereka telusuri ini takkan meningkatkan keamanan Iran tapi pada kenyataannya dapat memperlemahnya," katanya.

Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya menyatakan Iran "bermaksud secara diam-diam membuat senjata nuklir". Dewan Keamanan PBB juga mengharuskan Iran menghentikan kegiatan pengayaan uraniumnya.

Namun, Iran berkeras rencana nuklirnya hanya bertujuan damai, dan berikrar akan melanjutkan kegiatan pengayaan uraniumnya kendati ada tekanan dan sanksi dari semua negara Barat.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009