Washington,(ANTARA News) -Pemimpin Al Qaida, Osama bin Laden, dalam pesan baru kepada rakyat Amerika Serikat Ahad waktu setempat bahwa dukungan mereka pada Israel memicu dia melancarkan serangan 11 September 2001, kata satu kelompok pemantau teror yang berpusat di AS.

Media As Sahab, Al Qaida menyiarkan rekaman video berjudul "Pesan untuk Rakyat Amerika" yang masih menampilkan ciri-ciri wajah Osama dan satu pernyataan audio, kata IntelCenter, sebagaimana dikutip dari AFP.

Pesan itu disiarkan dua hari setelah AS memperingati ulang tahun kedelapan serangan-serangan yang disponsori Al Qaida, yang menewaskan hampir 3.000 orang.

Menurut pusat itu, Osama mengatakan bahwa di antara "beberapa ketidakadilan lainnya," AS mendukung Israel memotivasi Al Qaida untuk melancarkan serangan-serangan 11 September.

Ia juga menyatakan bahwa perang-perang di Irak dan Afghanistan didorong oleh lobi pro Israel di Gedung Putih dan kepentingan-kepentingan badan hukum, bukan gerilyawan Islam.

"Jika anda merasa situasi anda baik, anda akan tahu bahwa Gedung Putih diduduki oleh kelompok-kelompok penekan," katanya seperti dikutip IntelCenter. "Daripada perang untuk membebaskan Irak-- sebagaimana diklaim Bush - lebih baik Gedung Putih dibebaskan."

Ia mengacu pada mantan Presiden AS George W. Bush yang melancarkan invasi ke Irak tahun 2003.

Menurut Osama, Presiden AS sekarang Barack Obama tidak berdaya untuk mengubah jalan perang itu.

Sikap Obama untuk mempertahankan Menteri Pertahanan Robert Gates dan individu-individu lainnya dari pemerintah Bush menegaskan kelemahan presiden itu, kata pemimpin Al Qaida itu.

Osama mendesak rakyat Amerika untuk menekan para pemimpin Kongres menghentikan perang dan dukungan AS terhadap Israel, dari pada tunduk pada apa yang ia sebut "terorisme ideologi" yang digunakan kelompok neo konservatif.

Jika perang-perang tidak berakhir, "apa yang kita semua akan lakukan adalah melanjutkan perang menghabiskan tenaga lawan pada semua kemungkinan poros, seperti kita melemahkan Uni Sovyet selama sepuluh tahun sampai negara itu ambruk dengan rahmat Allah yang Mahakuasa dan menjadi satu kenangan masa lalu," kata Osama.

IntelCenter mengatakan Osama biasanya mengeluarkan semacam pernyataan khusus setiap tahun sekitar September atau Oktober.

Rekaman video terakhir Osama disiarkan 3 Juni. Dalam pesan itu ia mengecam Dunia Islam dan memperingatkan akan terjadi konflik puluhan tahun ke depan.

Rekaman video itu disiarkan di jaringan berita stasiun televisi Al Jazeera yang berpusat di Qatar kurang lebih satu jam setelah Obama mendarat di Arab Saudi, negara tempat kelahiran Osama, pada awal kunjungan presiden AS itu ke Timur Tengah.

Obama "mengikuti langkah-langkah yang dilakukan oleh orang yang digantikannya dalam menimbulkan kebencian ummat Islam ...dan meletakkan landasan bagi perang lama," kata Osama dalam siaran Juni mengacu pada bentrokan berdarah di Pakistan antara pemerintah dukungan AS dan kelompok gerilyawan Taliban.

"Obama dan pemerintahnya menabur benih kebencian baru terhadap Amerika," katanya. "Silahkan rakyat Amerika memanen tanaman yang para pemimpin Gedung Putih tanam dalam beberapa tahun dan dasa warsa mendatang." (*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009